Informasi kesehatan hewan kesayangan seperti anjing dan kucing, serta berbagai hewan ternak meliputi sapi, kambing, domba, ayam dan lainnya. Berbagai teknologi pemberian pakan untuk kesehatan hewan ternak juga dibahas dalam website ini.

"Manusya Mriga Satwa Sewaka"

Gigih Fikrillah S, S.K.H. | Hubungi Kami

7 Tips Usaha Ternak Lovebird hingga Sukses

Menjalani usaha ternak lovebird merupakan suatu hal yang menyenangkan. Sembari menjalankan hobi, kamu juga dapat mendapatkan penghasilan. Namun, sebelum itu kamu harus melakukan berbagai persiapan. Agar ternak lovebird kamu bisa sukses.

Menjalani usaha ternak lovebird merupakan suatu hal yang menyenangkan. Sembari menjalankan hobi, kamu juga dapat mendapatkan penghasilan. Namun, sebelum itu kamu harus melakukan berbagai persiapan. Agar ternak lovebird kamu bisa sukses.

Burung cinta “Lovebird” memiliki keunikan tersendiri bagi pecinta burung. Burung itu hidup dengan penuh kasih, baik sesama burung maupun dengan pemiliknya. Hal itulah yang menjadi daya tarik tersendiri bagi pecinta burung untuk memilikinya.

DOWNLOAD PDF – Tips Usaha Ternak Lovebird hingga Sukses

Eits, tapi tunggu dulu. Dilihat dari warnanya, burung lovebird memiliki warna yang indah dengan tubuh yang mungil. Itu membuatnya terlihat sangat lucu dan menggemaskan.   Selain itu, rata-rata umur lovebird mencapai 10-15 tahun.

Umur yang panjang bukan bagi seekor burung peliharaan ? Beternak lovebird memerlukan ketelatenan dan kesungguhan. Karena diperlukan percobaan perkawinan berkali-kali.

Dalam beternak lovebird, terdapat beberapa faktor yang harus diperhatikan. Seperti pemilihan lovebird jantan dan betina, pemeliharaan, manajemen kandang, penetasan telur, dan pemeliharaan baby lovebird.

Dalam artikel ini, akan dibahas secara tuntas faktor, tips, dan cara beternak lovebird agar sukses menghasilkan lovebird unggul.   Yuk langsung saja,

A. Media Beternak Lovebird

Kamu harus memiliki media untuk beternak lovebird, seperti kandang, tempat pakan, dan tempat minum. Jangan lupa meletakkan tempat bertengger di dalam kandang.   Gunakan ukuran kandang yang optimal, tidak terlalu sempit dan tidak terlalu luas.

Misalnya 60 cm untuk tinggi, dan 40 cm untuk panjang dan lebar. Dalam satu kandang, lebih baik meletakkan lovebird sepasang, yaitu jantan dan betina. Bagi kamu yang masih pemula, kandang seperti itu mudah ditemukan di toko burung.

Jangan lupa untuk menanyakan kelebihan dan kekurangan masing-masing kandang. Sehingga kamu dapat mempertimbangkannya dengan lebih baik. Setelah kamu menemukan kandang yang cocok, usahakan untuk meletakkan kandang di tempat yang sunyi agar terjadi perkawinan.

Usahakan ruangan tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin, kelebaban ruangan juga tidak boleh terlalu tinggi.

Suhu kandang yang hangat juga dapat mempercepat proses perkawinan. Kamu bisa menambahkan lampu hangat atau serbuk kayu untuk alasnya. Untuk tempat pakan dan minum, gunakan ukuran sedang. Kamu bisa menemukannya di toko burung.

Baca juga : ” Proses Pembentukan Telur Ayam “

B. Pemilihan Indukan Lovebird

Penentuaan indukan lovebird meliputi pemilihan jenis kelamin, kesehatan, dan umur burung lovebird itu sendiri. Bagi pemula, membedakan jenis kelamin burung lovebird adalah sebuah hal yang membingungkan.

Namun, jangan berkecil hati dulu, para pemula juga mampu menghasilkan burung lovebird yang berkualitas. Berikut adalah beberapa perbedaan lovebird jantan dan lovebird betina :

  1. Paruh lovebird jantan lebih runcing dibandingkan betinanya
  2. Lovebird jantan memiliki tubuh yang lebih ramping dibandingkan dengan lovebird betina
  3. Lovebird jantan memiliki warna bulu yang lebih mencolok
  4. Jika diukur, berat lovebird betina cendrung lebih besar dibandingkan lovebird jantan
  5. Ujung sayap lovebird jantan terlihat menyatu, sedang pada betina tidak.

Memang, agar lihai dalam membedakan pejantan dan betina, harus sering belajar karena pengalaman adalah kuncinya.

Untuk pemilihan indukan, usahakan umur burung lovebird telah siap dan matang (optimal) untuk dikawinkan.

Untuk lovebird jantan yang baik sekitar 8 bulan, sedangakn untuk lovebird betina sekitar 1 tahun. Begitulah adanya, biasanya pejantan yang digunakan umurnya lebih muda daripada betina.

Gunakan juga indukan yang sehat dan bebas dari penyakit, agar proses perkawinan tidak terganggu.

Baca juga : ” Penyakit Berak Darah (Koksidiosis) pada Ayam “

C. Pemberian Pakan dan Minum Lovebird

Kualitas pakan merupakan hal yang penting dalam beternak lovebird. Semaki bagus kualitas pakan, semaki bagus juga hasil yang didapatkan.   Namun, kembali lagi pada biaya pakan yang harus dikeluarkan. Karena dalam hal ini, kita berbicara soal bisnis.

Kebanyakan peternak lovebird menggunakan pakan millet merah, millet putih, dan biji bunga matahari. Selain itu, jagung manis juga dapat menjadi pilihan pakan yang bisa diberikan.

Jika kamu sebagai pemula kesulitan dalam menemukannya, kamu bisa menggunakan pakan yang sudah tersedia khusus bagi lovebird kesayangan di toko burung. Namun, beberapa makanan burung kemasan mengandung banyak pengawet sehingga tidak terlalu disarankan penggunaannya.

Berikan extra food bagi betina yang baru saja melahirkan dan sedang menyapih. Hal itu sangat penting untuk menjaga tubuhnya tetap sehat.

Pemberian vitamin dan mineral juga penting dilakukan, karena kedua komponen tersebut memiliki peran yang penting dalam metabolisme tubuh. Pemberiannya dapat dilakukan melalui air minum yang sudah kamu sediakan sebelumnya.

Mengenai air minum, sebaiknya kamu memberikan air minum yang bersih dan segar tanpa kaporit. Jika bisa, gunakan air sumur yang telah kamu masak sebelumnya untuk menghilangkan bakteri nakal yang terkandung di dalamnya.    

D. Persiapan Penjodohan Burung Lovebird

Tindakan yang wajib dilakukan untuk beternak lovebird adalah dengan melakukan penjodohan atau pengawinan.   Penjodohan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :

1. Dijodohkan oleh Peternak

Hal ini dapat kamu lakukan jika kamu memiliki dua indukan yang berasal dari tempat berbeda. Selain lebih mudah, cara ini dapat digunakan bagi kamu yang masih memilik lovebird dengan jumlah yang sedikit.

Caranya adalah dengan meletakkan lovebird di kandang terpisah. Jika ada ketertarika antara keduanya, satukan kandang dan diletakkan di tempat yang tenang agar bisa kawin.

Kekurangannya cara ini terletak pada proses penjodohan yang terkadang gagal, karena bisa saja lovebird jantan dan betina tidak menunjukkan ketertariakan sama sekali (tidak serasi).

Jika hal itu terjadi, maka kamu harus mengganti salah satu dari kedua burung yang akan dikawinkan tadi. Tentu membutuhkan tambahan biaya.   Namun, untuk hobi dan belajar tidak ada salahnya bukan ?

2. Lovebird yang Menentukan

Cara ini bisa kamu terapkan jika kamu memiliki cukup banyak burung lovebird dengan kandang yang cukup luas. Lovebird akan memilih pasangannya sendiri dalam kandang dengan menunjukkan tingkah laku ketertarikan.

Jika sudah demikian, kamu dapat memisahkan kandang pasangan lovebird tersebut dari koloni. Hal itu ditujukan agar mereka dapat segera kawin dan menghasilkan telur.

Baca juga : ” Program Force Molting Ayam Petelur “

E. Persiapan Penetasan Telur Lovebird

Jika perkawinan lovebird berhasil dilakukan, proses selanjutnya yang harus kamu lakukan adalah mempersiapkan penetasan telur. Persiapan dilakukan dengan mempersiapkan kandang tempat penetasan.

Sediakan glodok di dalam kandang lovebird, kemudian tambahkan serpihan atau serbuk kayu yang cukup. Glodok merupakan kayu berbentuk kotak dengan satu lubang dan tempat bertengger sebagai tempat burung lovebird menetaskan telurnya.

Biarkan burung lovebird yang membangun sarang mereka di dalam glodok untuk persiapan bertelur dan menetas.   Umumnya, 5-7 hari setelah kawin burung lovebird akan bertelur. Kemudian dilakukan proses pengeraman selama 21-25 hari.

Apabila burung lovebird kamu baru pertama kali bertelur, biasanya sedikit telur saja yang menetas. Itu karena burung lovebird kamu masih perlu belajar. Namun, untuk menghindari hal tersebut terjadi. Kamu juga harus memberinya perhatian lebih. Seperti pemberian air yang selalu tersedia (adlibitum) dan pemberian pakan yang rutin.

Jika telur tidak kunjung menetas dari waktu rata-rata, kamu harus memeriksa telur tersebut. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa hal. Berikut adalah hal yang dapat menyebabkan telur tidak menetas :

  • Proses pengeraman terganggu
  • Telur tersebut infertil (gagal dibuahi)
  • Lovebird jantan yang mandul

F. Tindakan Pasca Telur Lovebird Menetas

Jika pengeraman berhasil, maka telur akan menetas dan menghasilkan anakan lovebird. Kamu bisa memilih ingin melakukan pemeliharaan seperti apa untuk anaknya. Berikut adalah pilihannya :

1. Membiarkan Induknya yang Menyapih

Hal ini dapat kamu lakukan dengan memperhatikan pertumbuhan anaknya setiap hari. Jika terdapat anakan yang lebih kecil dari yang lain, kamu perlu memberikannya perhatian lebih seperti pemberian pakan tambahan.

Karena anakan yang lebih kecil terkadang jarang mendapatkan suapan dari induknya.   Kelebihan cara ini kamu hanya tinggal melakukan pemantauan dengan teliti. Namun, jika tidak teliti dapat terjadi ketidakrataan pertumbuhan.

2. Melakukan Hand Feeding untuk mengoptimalkan Pertumbuhan Anakan

Cara ini dilakukan dengan memberikan tambahan makanan untuk anakan lovebird dengan tangan kita sendiri. Cara ini memiliki kelebihan tersendiri, yaitu apabila lovebird sudah dewasa lebih jinak kepada pemiliknya.

Kegiatan hand feeding dilakukan ketika umur anakan lovebird sudah mencapai sekitar 2 minggu. Selanjutnya dapat dilakukan pemindahan kandang pada pagi hari. Kamu dapat meggunakan incubator untuk menjaganya tetap nyaman.

Atau bisa juga menggunakan kardus yang dipasangi lampu supaya hangat kemudian diberikan alas kandang yang empuk. Usahakan dalam melakukan hand feeding beri jeda waktu setelah indukan menyuapinya. Karena temboloknya masih penuh dengan makanan.

Dalam melakukan hand feeding, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan. Seperti membuat adonan pakan yang hangat dan penggunaan suntikan dengan ujung karet untuk memudahkan penyuapan.    

G. Kemungkinan Buruk dalam Beternak Lovebird

1. Burung Lovebird Tidak Mau Berjodoh

Hal ini disebabkan oleh banyak faktor, seperti kesehatan lovebird itu sendiri dan juga keinginan untuk kawin yang masih rendah (belum mencapai siklus birahi). Oleh karena itu, perlu melakukan pemilihan umur indukan lovebird dengan tepat.

2. Telur Lovebird Tidak Menetas

Telur loverbird yang tidak menetas dapat terjadi karena beberapa hal, seperti telur yang tidak dibuahi (infertil), pejantan yang mandul, serta kegagalan proses pengeraman akibat gangguan dari luar.

3. Anakan Lovebird Terbengkalai

Ini kerap terjadi jika pemeliharaan anak burung lovebird tidak diperhatikan dengan baik. Usahakan pertumbuhannya selalu dipantau. Terkadang, anakan terbengkalai karena keinginan indukan dan pejantan untuk kawin lagi. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemeliharaan secara manuan seperti hand feeding.

Baca juga : ” Tata Cara IB pada Ayam “

H. Kesimpulan

Mengetahui cara beternak lovebird dan mempelajarinya dengan baik adalah hal yang diharuskan sebelum memulai usaha ternak lovebird.

Hal itu dapat menjadi pembelajaran bagi kamu dalam beternak. Sebagai pemula, tentunya dibutuhkan kesabaran yang tinggi dan juga keseriusan. Kesuksesan bukanlah persoalan hasil yang diperoleh saja, tetapi bagaimana kamu mengelola bisnis ternak lovebird dengan penuh kesungguhan.

Terima kasih telah membaca cara usaha ternak lovebird, semoga membantu kamu pecinta burung yang unik satu ini.  

Drh. Gigih Fikrillah S
Drh. Gigih Fikrillah S

Mahasiswa Pendidikan Profesi Dokter Hewan Universitas Airlangga. Berusaha memberikan pelayanan Kesehatan Hewan dengan Fokus pada Pencegahan dan Perawatan secara Holistik.

Articles: 245

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *