Informasi kesehatan hewan kesayangan seperti anjing dan kucing, serta berbagai hewan ternak meliputi sapi, kambing, domba, ayam dan lainnya. Berbagai teknologi pemberian pakan untuk kesehatan hewan ternak juga dibahas dalam website ini.
Beberapa orang mengira bahwa kambing dan domba adalah dua hewan yang sama. Namun, ternyata terdapat beberapa perbedaan kambing dan domba. Masing-masing dari kambing maupun domba berasal dari genus yang berbeda.
Sebenarnya yang membuat beberapa orang bingung apakah itu kambing atau domba adalah kemiripan suaranya, yaitu bunyi “mengembik”. Selain itu ukuran tubuh, bentuk tubuh, bentuk kepala, maupun kakinya membuat kambing dan domba terlihat mirip (Mulyono, 2011).
Kambing dan domba merupakan hewan ternak yang paling sering dimanfaatkan dagingnya oleh masyarakat di Indonesia. Harganya yang relatif murah membuat olahan daging kambing dan domba mudah ditemukan di berbagai daerah. Sebut saja gulai kambing dan sate kambing.
Meskipun keduanya sama-sama ternak herbivora ruminansia, namun kambing dan domba memiliki beberapa perbedaan. Ada banyak sekali perbedaan kambing dan domba yang dapat kita temukan, seperti perbedaan dalam hal genus, tingkah laku, ekor, ada tidaknya kelenjar sudorifera, hingga daun telinga yang mereka miliki.
Dalam artikel ini, akan dibahas mengenai perbedaan kambing dan domba. Dengan mengetahui perbedaan keduanya, kamu dapat dengan mudah mengidentifikasi apakah itu domba, atau kambing. Pengetahuan ini menjadi penting dalam hal usaha budidaya untuk peternakan kambing dan domba, karena berkaitan dengan penerapan identifikasi ternak yang sehat dan manajemen pemeliharaan yang baik dan benar.
Ada beberapa indikator pembeda antara kambing dan domba yang dapat kita temukan, seperti genus, tingkah laku, makanan, ekor, kelenjar, lesung bibir, arah putaran tanduk, jumlah kromosom, rambut dan bulu, daun telinga, dan juga daging. Perhatikan tabel perbedaan kambing dan domba berikut ini :
Domba
Kambing
Memiliki kelenjar di bawah mata yang menghasilkan sekresi seperti air mata
Tidak ada
Di celah antara kedua bilah kuku keluar sekresi yang berbau sangat khas ketika berjalan
Tidak ada
Tanduk berpenampang segitiga dan tumbuh meilikit
Tanduk berpenampang bulat dan tumbuh lurus
Bulut sangat baik sebagai bahan wol
Bulut tidak dapat dimanfaatkan
Domba jantan tidak berbau prengus
Kambing jantan memiliki kelenjar bau (Sudorifera) yang sangat mencolok (berbau prengus)
Perbedaan kambing dan domba yang pertama terletak pada genus yang dimilikinya. Kambing dalam bahasa latin disebut juga Capra hirpus, yang berarti kambing berasal dari genus Capra. Sedangkan domba dalam bahasa latin disebut juga Ovis aries, yang berarti domba berasal dari genus Ovis. Salah satu domba yang berasal dari Indonesia adalah domba dombos Wonosobo.
Beberapa contoh jenis domba di antaranya adalah Domba Kacang, Domba Priangan, Domba Merino, Domba Ekor Gemuk, Domba Dorset, dan Domba Suffolk (Mulyono, 2011).
Beberapa jenis kambing di antaranya adalah Kambing Kacang, Kambing Merica, Kambing Gembrong, Kambing Etawa, Kambing PE, Kambing Saanen, Kambing Angio Nubian, dan Kambing Alpine (Mulyono, 2011).
2. Tingkah Laku
Perbedaan kedua terletak pada tingkah laku. Kambing memiliki sifat yang lebih mandiri dibandingkan dengan domba. Sedangkan domba lebih suka bergerombol bersama kawanannya. Kita dapat dengan mudah menemukan contoh ini pada peternakan kambing dan domba.
Biasanya kambing dipelihara dalam kandang tunggal atau individu. Sedangkan domba dipelihara dalam kandang kelompok. Hal tersebut juga berpengaruh pada tingkat stres hewan ternak, sebab domba yang dipelihara secara individu tentu akan merasa stres karena tidak bisa bergerombol.
Perbedaan selanjutnya terletak pada pakan. Domba cenderung lebih suka memakan rumput yang berada di dasar tanah, cara makannya ini membuat domba disebut dengan istilah Grazers. Domba memakan rumput secara acak tanpa memperhatikan umurnya (non selektif feeding).
Sedangkan kambing lebih suka memakan dedaunan dan ranting pohon, tingkah laku tersebut membuat kambing disebut dengan istilah ‘browsers’. Kambing memakan dedaunan secara selektif dengan memperhatikan umur dedaunannya. Hal tersebut digunakan kambing untuk memilih daun muda dan daun tua.
Hal ini juga menjadi dasar perbedaan kandang kambing dan kandang domba. Peletakan tempat pakan untuk kambing lebih tinggi dibandingkan domba. Biasanya pakan kambing diletakkan di atas papan pakan melebihi batas atas tubuhnya. Sedangkan pakan domba diletakkan di sejajar dengan kakinya.
4. Ekor
Kamu dapat membedakan kambing dan domba melalui bentukan ekor. Kambing memiliki ekor yang menjulur ke atas, sedangkan domba memiliki ekor yang menjulur ke bawah. Dalam hal ini, perbedaan yang terdapat pada ekor merupakan cara yang paling mudah untuk mengamati kambing dan domba di lapangan secara cepat.
5. Kelenjar Sudorifera (Bau Prengus)
Perbedaan selanjutnya terletak pada ada tidaknya kelenjar sudorifera. Kelenjar sudorifera merupakan kelenjar keringat yang dapat menimbulkan bau. Kambing cenderung memiliki bau yang sangat prengus, sedangkan domba tidak.
Hal tersebut terjadi karena kambing memiliki kelenjar sudorifera. Sedangkan domba tidak memilikinya. Kelenjar sudorifera pada kambing terletak di keempat kakinya. Oleh karena itu, apabila kamu masuk ke dalam kandang kambing, kemudian keluar dari kandang bau kambing akan bertahan lama, terlebih kamu menggunakan jenis pakaian yang tebal.
6. Lesung pada Bibir Atas
Kamu dapat menjumpai lesung bibir bagian atas pada domba. Sedangkan pada kambing tidak ada lesung pada bibir bagian atas. Cara ini dapat diterapkan dengan memperhatikan bagian wajah domba dan kambing secara teliti.
7. Putaran Tanduk
Perbedaan domba dan kambing selanjutnya terletak pada arah putaran tanduk. Biasanya, kambing memiliki tanduk dengan arah putaran ke kanan, sedangkan domba memiliki tanduk dengan arah putaran ke kiri.
Namun, cara ini jarang digunakan oleh peternak. Hal tersebut dikarenakan tidak semua domba memiliki tanduk. Selain itu, beberapa domba dan kambing juga memiliki tanduk yang tegak lurus.
8. Jumlah Kromosom
Perbedaan lain terletak pada genetika yang dimiliki kedua hewan tersebut, yaitu pada jumlah kromosom. Jumlah kromosom pada kambing adalah 60. Sedangkan jumlah kromosom pada domba hanya 54.
9. Rambut dan Bulu
Kambing memiliki rambut yang lurus dan tipis, sehingga tidak perlu dilakukan pencukuran. Sedangkan domba memiliki bulu yang keriting dan tebal, sehingga perlu dilakukan pencukuran.
Pencukuran bulu domba ditujukan agar domba tidak merasa risih dan terganggu, selain itu bulu domba juga dapat dijual dan dimanfaatkan sebagai wol. Pencukuran bulu domba dapat dilakukan 2 kali dalam setahun.
10. Daun Telinga
Sebenarnya, perbedaan yang satu ini bersifat relatif. Karena panjang telinga hewan ternak merupakan kondisi yang kurang dapat diprediksi. Namun, pada umumnya kambing memiliki daun telinga yang lebih panjang daripada domba.
11. Daging
Bagi kamu yang menyukai kuliner kambing dan domba, tentu sudah tidak asing lagi dengan perbedaan yang satu ini. Perbedaan daging kambing dan domba terletak pada tekstur dan bau yang dihasilkan. Daging kambing memiliki bau yang prengus dan alot. Sedangkan daging domba tidak berbau prengus dan lebih empuk.
Selain perbedaan secara fisiknya, perbedaan kambing dan domba juga terdapat pada parameter reproduksinya. Perhatikan tabel parameter reproduksi kambing dan domba berikut ini :
Parameter
Kambing
Domba
Jumlah kromosom
60
54
Umur pubertas (bulan)
5-7
6-9
Panjang siklus estrus (hari)
20-21
16-17
Lama estrus (jam)
24-48
24-36
Terjadinya ovulasi (jam)
24-36
24-27
Jumlah ovum per siklus
2-3
1-3
Lama hidup ovum (jam)
–
10-25
Lama kebuntingan (hari)
149
149
Tabel Perbedaan Reproduksi Kambing dan Domba
Perbedaan kambing dan domba menjadi dasar perbedaan manajemen pemeliharaan keduanya. Oleh karena itu, sudah sepatutnya peternak melakukan manajemen pemeliharaan kambing dan domba sesuai dengan tingkah laku dan kebiasaan mereka.
Sehingga stres akibat kesalahan manajemen dapat terhindarkan. Terima kasih telah membaca artikel mengenai perbedaan kambing dan domba. Semoga artikel ini bermanfaat dalam penyelesaian permasalahan yang kamu pikirkan selama ini.
Informasi : Artikel ini terakhir diupdate pada tanggal 20 Maret 2023. Apabila artikel ini bermanfaat, ayo bagikan artikel ini kepada teman kamu.
Daftar Pustaka :
Mulyono, S. 2011. Teknik pembibitan kambing dan domba. Penebar Swadaya Grup.
Mahasiswa Pendidikan Profesi Dokter Hewan Universitas Airlangga. Berusaha memberikan pelayanan Kesehatan Hewan dengan Fokus pada Pencegahan dan Perawatan secara Holistik.