Informasi kesehatan hewan kesayangan seperti anjing dan kucing, serta berbagai hewan ternak meliputi sapi, kambing, domba, ayam dan lainnya. Berbagai teknologi pemberian pakan untuk kesehatan hewan ternak juga dibahas dalam website ini.

"Manusya Mriga Satwa Sewaka"

Gigih Fikrillah S, S.K.H. | Hubungi Kami

Cara Menghitung Umur Kambing dari Gigi

Mengetahui cara menghitung umur kambing dari gigi adalah suatu hal yang penting. Karena umur menentukan manajemen yang harus dilakukan oleh peternak.

Gigi seri susu pada rahang bawah Kambing dapat digunakan untuk menghitung umur. Pada umur 1-2 tahun, 2 gigi susu akan berganti menjadi gigi permanen. Sedangkan sisanya masih berupa gigi susu (gigi temporal).

Indonesia merupakan negara kepulauan dengam potensi yang cukup banyak. Sebut saja di bidang peternakannya. Banyak sekali peternakan di Indonesia, baik peternakan modern maupun peternakan konvensional.

DOWNLOAD PDF – Cara Menghitung Umur Kambing dari Gigi

Bahkan pada beberapa desa di Indonesia, setiap keluarga dalam satu rumah memiliki beberapa ternak kambing dan sapi, khususnya di pedesaan. Demi memajukan potensi ternak di Indonesia, survey data ternak di Indonesia sangat penting dilakukan.

Kementerian Pertanian (Kementan) yang membawahi bidang pertanian sekaligus kesehatan hewan memiliki tugas untuk melakukan survey data ternak di Indonesia. Mulai dari ternak kecil seperti ayam, hingga ternak besar seperti kambing dan domba.

Data dari survey yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) membantu pemerintah dalam memantau pertumbuhan populasi ternak di Indonesia.

Semakin tinggi persentase peningkatan populasi ternak di Indonesia, maka semakin bagus juga laju pertumbuhan sumber pangan hewani di Indonesia.

Hal tersebut tentunya dapat membuat harga daging menjadi terjangkau, sehingga masyarakat dapat hidup dengan sejahtera.

A. Pengertian Data Ternak

Data ternak adalah data yang dibutuhkan peternak untuk memantau laju tumbuh kembang ternaknya. Selain dibutuhkan oleh pemerintah, data ternak juga dibutuhkan oleh peternak.

Data ternak dapat meliputi umur ternak, yang mana bisa dipantau dari tanggal kelahirannya, hingga berat lahir ternak itu sendiri.

Data ternak sangat penting dimiliki oleh peternak, karena dari data ternak tersebut, peternak dapat memantau hasil produksi yang ia buat selama tahun tertentu.

Beberapa survey lapangan membuktikan bahwa data ternak telah diterapkan oleh peternakan modern, ataupun peternakan konvensional dengan skala yang lumayan besar. Namun sayangnya, peternakan dengan skala yang kecil belum menerapkan hal itu.

Baca juga : ” Proses Pembentukan Telur Ayam “

B. Pentingnya Data Ternak

Profesi kesehatan hewan atau dokter hewan sangat dibutuhkan dalam menangani kasus tidak adanya data ternak. Sosialisasi mengenai pentingnya data ternak sudah dilakukan di beberapa daerah pedesaan di Indonesia.

Data ternak sengaja di design sesederhana mungkin, karena pada peternakan skala kecil, biasanya hewan ternak hanya digunakan sebagai tabungan saja.

Beberapa peternak konvensional biasanya tidak mencatat tanggal kelahiran ternak mereka, padahal hal itu sangat penting untuk dilakukan, karena dapat digunakan untuk monitoring pertumbuhan dan manajemen pemberian pakan pada peternak.

Umur ternak dapat digunakan sebagai acuan dasar pemberian pakan, karena pakan bersifat temporal atau berdasarkan umur ternak tersebut. Oleh karena itu, peternak sangat dianjurkan untuk mebuat data ternak tersebut.

C. Cara Menghitung Umur Kambing

Kehilangan data kelahiran ternak atau lupa mengenai tanggal kelahirannya dapat diatasi dengan menghitung umur melalui gigi seri depan pada rahang bawah, khususnya pada ternak kambing dan domba.

Gigi pada ternak terbagi menjadi dua, yaitu gigi seri dan gigi geraham. Selain pembagian tersebut, gigi juga dapat dibagi menjadi gigi susu (temporal) dan gigi permanen. Gigi seri susu dapat ditemukan pada rahang bawah ternak bagian depan.

Gigi itulah yang dapat digunakan sebagai acuan penghitungan umur ternak. Meskipun domba dan kambing merupakan ternak dari genus yang berbeda.

Namun, pengukuran umur dari gigi kedua ternak tersebut sama saja. Berikut adalah penjelasannya :

Baca juga : ” Perbedaan Kambing dengan Domba “

1. Kambing Umur 1-2 Tahun

Cara Menghitung Umur Kambing

Pada umur 1-2 tahun, 2 gigi susu akan berganti menjadi gigi permanen. Sedangkan sisanya masih berupa gigi susu (gigi temporal).

2. Kambing Umur 1-2 Tahun

Masih pada umur 1-2 tahun, 2 gigi permanen akan memanjang dan membesar. Sedangkan sisanya masih berupa gigi susu (gigi temporal).    

Cara Menghitung Umur Kambing dengan Gigi

3. Kambing Umur 2-4 Tahun

Pada umur 2-4 tahun, 4 gigi susu akan berganti menjadi gigi permanen. Sedangkan sisanya masih berupa gigi susu (gigi temporal).

Bagaiamana Cara Menghitung Umur Kambing

4. Kambing Umur 4-6 Tahun

Pada umur 4-6 tahun, 6 gigi susu akan berganti menjadi gigi permanen. Sedangkan sisanya masih berupa gigi susu (gigi temporal).

Cara Menghitung Umur Kambing Mudah

5. Kambing Umur 6-8 Tahun

Pada umur 6-8 tahun, 8 gigi susu akan berganti menjadi gigi permanen. Sedangkan sisanya masih berupa gigi susu (gigi temporal).

Menghitung Umur Kambing

6. Kambing Umur Lebih dari 8 Tahun

Pada umur lebih dari 8 tahun, gigi akan mengalami pengikisan dan keropos. Kemudian akan hancur.      

D. Kesimpulan

Data ternak sangat penting untuk pemerintahan sebagai perhitungan pertumbuhan populasi ternak di Indonesia. Sedangkan untuk peternak, data ternak digunakan sebagai acuan manajemen pemberian pakan dan pertumbuhan jumlah ternak mereka.

Ketika ditemukan ternak yang tidak memiliki data ternak, terutama tanggal kelahiran. Maka penghitungan umur ternak dapat dilakukan dengan cara melihat gigi susu seri pada rahang bawah bagian depan.

Karena gigi susus seri pada kambing dan domba bersifat temporal, yaitu dapat tanggal, aus, dan berganti.

Meskipun perhitungan umur dengan gigi pada domba dan kambing tidak begitu akurat, tetapi cara ini adalah cara yang paling efektif dan efisien ketika tidak ditemukan catatan tanggal kelahiran.   Terima kasih telah membaca artikel ini, semoga ilmu kita semua selalu bertambah. Salam peternakan.

Baca juga : ” Penyakit Hog Cholera pada Babi “

Daftar Pustaka :

  • Wodzicka, Manika. 1993. Produksi Kambing dan Domba di Indonesia. Surakarta : Sebelas Maret University Press.    
Drh. Gigih Fikrillah S
Drh. Gigih Fikrillah S

Mahasiswa Pendidikan Profesi Dokter Hewan Universitas Airlangga. Berusaha memberikan pelayanan Kesehatan Hewan dengan Fokus pada Pencegahan dan Perawatan secara Holistik.

Articles: 245

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *