Informasi kesehatan hewan kesayangan seperti anjing dan kucing, serta berbagai hewan ternak meliputi sapi, kambing, domba, ayam dan lainnya. Berbagai teknologi pemberian pakan untuk kesehatan hewan ternak juga dibahas dalam website ini.

"Manusya Mriga Satwa Sewaka"

Gigih Fikrillah S, S.K.H. | Hubungi Kami

Penyakit Hog Cholera pada Babi

Pernahkah kamu mendengar penyakit Hog Cholera pada babi ? Hog Cholera adalah penyakit pada babi yang disebabkan oleh virus single stranded Ribonucleic Acid (ss-RNA) dari genus Pestivirus dan termasuk ke dalam famili Flaviviridae.

Pernahkah kamu mendengar penyakit Hog Cholera pada babi ? Hog Cholera adalah penyakit pada babi yang disebabkan oleh virus single stranded Ribonucleic Acid (ss-RNA) dari genus Pestivirus dan termasuk ke dalam famili Flaviviridae.

Penyakit hog cholera dapat menyerang semua umur babi, mulai dari usia muda hingga usa dewasa. Dengan tingkat morbiditas dan mortilitas yang tinggi, penyakit hog cholera menimbulkan berbagai masalah di bidang pangan.

DOWNLOAD PDF – Penyakit Hog Cholera pada Babi

Di Indonesia sendiri, virus hog cholera pertama kali mewabah pada tahun 1995 di daerah Sumatera Utara. Kemudian menyebar ke berbagai provinsi lain seperti Sumatera Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, DKI Jakarta, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Bali, dan Nusa Tenggara Timur.

Kerugian yang ditimbulkan oleh penyakit hog cholera beragam. Seperti terjadinya kerugian pribadi dari pemilik peternak, hingga hilangnya karena larangan ekspor.

Masalah yang lebih kompleks juga terjadi, seperti hilangnya minat masyarakat untuk memasukkan babi sebagai daftar hewan ternak dalam peternakannya.

A. Penyebab Penyakit Hog Cholera

Penyebab utama penyakit hog cholera pada babi adalah virus single stranded Ribonucleic Acid (ss-RNA) yang berasal dari famili Flaviviridae dengan genus Pestivirus.

Virus Hog Cholera memiliki bentuk bulat helical dengan ukuran 40-50 nm. Virus ini memiliki nukleokapsid yang berukuran 29 nm.

Virus Hog Cholera sangat rentan terhadap suhu. Perlakuan pemanasan 56 derajat Celcius selama 60 menit mampu menurunkan infektivitas virus. Namun, dapat bertahan lebih lama apabila digunakan suhu yang rendah.

Seperti pada daging beku, virus Hog Cholera (HC) dapat bertahan hingga 4,5 tahun, di dalam organ busuk bertahan sekitar 3-4 hari, dan pada sum-sum tulang serta darah yang telah membusuk dapat bertahan hingga 15 hari.

Selain itu, virus ini juga peka terhadap pelarut lemak seperti ether dan kloroform.   Virus Hog Cholera merupakan virus yang dapat dibiakkan dengan berbagai metode. Seperti menggunakan hewan coba maupun dengan teknik tissue culture (kultur jaringan).

Meskipun terdapat berbagai jaringan yang dapat digunakan, penggunaan sel ginjal babi sebagai media kembangbiak virus lebih sering dilakukan.

Baca juga : ” Sistem Reproduksi pada Ayam “

B. Penularan Penyakit Hog Cholera

Virus Hog Cholera (HC) dapat menular secara langsung maupun secara tidak langsung. Penularan secara langsung terjadi melalui kontak langsung dengan babi yang terinfeksi.

Sedangkan penularan secara tidak langsung terjadi melalui eksresi dan sekresi babi yang terinfeksi, perlengkapan dan peralatan yang digunakan oleh petugas, alat transportasi, dan peralatan medis seperti needle yang dipakai secara berulang.

Penularan juga dapat terjadi melalui pengiriman babi dengan sifat gen pembawa virus (carrier) ke suatu daerah, produk asal babi yang tercemar, limbah olahan daging babi yang tidak dimasak.

Penularan vertikal dari induk ke anaknya terjadi melalui transplasental pada umur kebuntingan sekitar 68-88 hari, ditandai dengan viremia (adanya virus dalam aliran darah) pada anak babi yang telah lahir dan terjadi kematian pada umur 1-8 minggu.

C. Gejala Klinis Penyakit Hog Cholera

Gejala klinis yang sering timbul akibat infeksi akut Hog Cholera adalah demam tinggi hingga 41-42 derajat Celcius, penurunan nafsu makan, lesu, dan konjungtivitis (mata merah akibat radang konjungtiva).

Berbagai gejala tersebut muncul setelah masa inkubasi selama 2-4 hari. Gejala lain yang timbul dapat berupa muntah, serta diare akibat radang pada gastrointestinal tract (saluran pencernaan).

Pada kasus kronis, terdapat tiga fase yang terjadi selama infeksi berlangsung. Yaitu fase permulaan, di mana babi mengalami depresi dengan kenaikan suhu yang drastis, leukopenia (rendahnya sel darah putih), dan anorexia (gangguan makan).

Namun setelah beberapa minggu, kondisi babi mulai membaik. Hal tersebut ditandai dengan suhu tubuh yang kembali normal, namun nafsu makan tetap rendah.

Pada fase kedua, terjadi leukopenia yang persisten. Fase ketiga ditunjukkan dengan peningkatan suhu tubuh kembali, depresi, nafsu makan menurun, hingga terjadi kematian.

Setelah terjadi kematian pada babi, dapat ditemukan kelainan (patologi). Seperti nekrosis pada tonsil, perdarahan pada ginjal, dan infark pada limpa.   Gejala lain ditunjukkan dengan pertumbuhan babi yang terhambat, adanya lesi pada kulit, serta punggung yang melengkung (opistotonus) ketika babi berdiri.

Baca juga : ” Proses Pembentukan Telur Ayam “

D. Pencegahan Penyakit Hog Cholera

  1. Perbaikan sanitasi kandang
  2. Perbaikan mutu pakan, baik dari gizi maupun kebersihannya
  3. Vaksinasi secara teratur
  4. Desinfeksi kandang dan sterilisasi peralatan secara rutin
  5. Dilakukan isolasi apabila terdapat babi yang terinfeksi
  6. Pencegahan lain yang dapat dilakukan adalah dengan mengendalikan daging babi beserta olahannya yang beredar    

E. Pengobatan Penyakit Hog Cholera

Belum ada pengobatan yang efektif dan efisien untuk terapi babi yang terinfeksi Hog Cholera (HC).

Salah satu hal terpenting yang harus dilakukan oleh peternak adalah melakukan vaksinasi pada ternak babinya. Yaitu pemberian vaksin aktif yang sebelumnya telah diatenuasi secara rutin.

Baca juga : ” Penyakit Berak Darah (Koksidiosis) pada Ayam “

F. Kesimpulan

Penyakit Hog Cholera (HC) merupakan penyakit yang menyerang ternak babi. Di mana virus ini dapat menyerang babi di semua umur.

Penyakit tersebut disebabkan oleh virus Hog Cholera, virus yang berasal dari genus Pestivirus dan famili Flavaviridae.

Penyakit Hog Cholera pada babi merupakan penyakit yang sangat merugikan bagi peternak. Karena memiliki tingkat mortalitas (kematian) dan morbiditas (penyebaran) yang tinggi, bahkan bisa mencapai 100%.

Oleh karena itu, perlu adanya kesadaran dari peternak untuk melakukan pencegahan. Sehingga peluang terjadinya kerugain akibat penyakit Hog Cholera pada babi dapat ditekan.

Pencegahan dapat dilakukan dengan pemberian vaksin secara sistemik.   Terima kasih telah membaca artikel mengenai Penyakit Hog Cholera pada Babi. Semoga peternakan Indonesia terus mengalami kemajuan. Jaya peternakan Indonesia !

Daftar Pustaka :

  • K, Berata I., dkk. (Tahun). Pemberantasan Penyakit Vaksinasi Hog Cholera pada Ternak Babi di Desa Kelating Tabanan. Bali : Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana.
  • Kementerian Pertanian. Manual Penyakit Hewan Mamalia. Jakarta, 2014.
  • Kementerian Pertanian. Pemberantasan Hog Cholera di Wilayah Balai Kerja Veteriner Bukittinggi. Bukittinggi, 2016.  
Drh. Gigih Fikrillah S
Drh. Gigih Fikrillah S

Mahasiswa Pendidikan Profesi Dokter Hewan Universitas Airlangga. Berusaha memberikan pelayanan Kesehatan Hewan dengan Fokus pada Pencegahan dan Perawatan secara Holistik.

Articles: 245

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *