Mengetahui perbedaan virus dan bakteri adalah hal yang penting. Karena banyak virus dan bakteri yang dapat menimbulkan penyakit. Nah, penyembuhan penyakit tentunya didasarkan atas penyebabnya. Disebabkan oleh bakteri atau disebabkan oleh virus.
Bakteri dan virus merupakan merupakan mikroorganisme yang hanya dapat dilihat dengan bantuan mikroskop.
Meskipun keduanya merupakan mikroorganisme penyebab penyakit, bakteri dan virus memiliki perbedaan yang signifikan.
DOWNLOAD PDF – Perbedaan Virus dan Bakteri
Seperti ada tidaknya ribosom, morfologi dinding sel, cara mendapatkan makanan, maupun sifat mereka dalam melakukan infeksi memiliki perbedaan.
Namun, terkadang beberapa orang salah dalam menggunakan kata bakteri ataupun virus. Seperti penyebutan virus antraks yang sebenarnya disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui perbedaan bakteri dan virus.
A. Pengertian Bakteri
Bakteri (kuman dalam bahasa awam) merupakan mikroorganisme berukuran kecil yang menjadi penyebab beberapa penyakit pada hewan dan manusia. Bakteri memiliki ukuran sekitar 1000 nm, sehingga untuk melihatnya perlu digunakan alat bantu seperti mikroskop.
Meskipun kebanyakan bakteri bersifat merugikan, namun ada beberapa bakteri yang menguntungkan. Seperti Lactobacillus coucacisus yang berperan dalam pemuatan yoghurt. Dalam hidupnya, bakteri tidak selalu membutuhkan hospes (induk semang) untuk melakukan perkembangbiakan.
Oleh karena itu, inokulasi bakteri dapat dilakukan hanya dengan menggunakan media agar. Sehingga tumbuh bakteri yang berkoloni. Bakteri sendiri terbagi menjadi bakteri gram positif dan bakteri gram negatif. Perbedaan tersebut didasarkan atas pewarnaan dengan penambahan alkohol aceton 95%.
Di mana gram negatif tahan terhadap pelunturan alkohol, sedangkan gram negatif tidak. Karena bakteri gram positif memiliki dinding sel dengan peptidoglikan yang lebih tebal, yaitu sekitar 80%.
Baca juga : ” Perbedaan Kambing dan Domba “
B. Pengertian Virus
Sama halnya bakteri, virus hanya dapat dilihat dengan menggunakan alat bantu berupa mikroskop.
Bahkan mikroskop yang digunakan harus memiliki spesifikasi perbesaran yang lebih tinggi, seperti mikroskop elektron utnuk mendeteksi ada tidaknya virus rabies dalam sediaan hypocampus.
Virus juga tidak dapat melakukan perkembangbiakan tanpa adanya sel hidup. Oleh karena itu, inokulasi virus hanya dapat dilakukan pada hewan coba. Seperti kelinci, mencit, dan tikus.
Hal tersebut tentu saja memerlukan biaya yang tidak murah. Sehingga ditemukan solusi inokulasi dengan cara yang cukup mudah dan tentunya murah, seperti penggunaan TAB (Telur Ayam Bertunas) untuk inokulasi virus AI (Avian Influenza), Fowl Pox (Cacar Unggas), dan ND (New Castle Desease).
Meskipun begitu, virus yang dapat diinokulasikan terbatas pada jenis tertentu.
Baca juga : ” Perbedaan Hewan Ruminansia dan Nonruminansia “
C. Perbedaan Bakteri dan Virus
Bakteri dan virus memiliki beberpa perbedaan. Perbedaan tersebut terletak pada cara melakukan perkembangbiakan, struktur, maupun ukurannya, dan perbedaan lainnya. Berikut adalah beberapa perbedaan bakteri dan virus :
Penjelasan tabel :
- Bakteri dapat hidup tanpa induk semang. Sedangkan virus memerlukan induk semang untuk melakukan perkembangbiakan.
- Ukuran bakteri lebih besar daripada virus, yaitu sekitar 1000 nm. Sedangkan virus hanya memiliki ukuran antara 20-400 nm saja. Sehingga deteksinya dilakukan dengan mikroskop yang berbeda.
- Bakteri memiliki dinding sel dari peptidoglikan. Sedangkan virus tidak memiliki dinding sel, tetapi memiliki kapsul (selubung) yang terbentuk dari protein.
- Bakteri melakukan reproduksi dengan pembelahan biner (binnary fission) dan konjugasi. Sedangkan virus melakukan reproduksi dengan cara membuat salinan materi genetik dan protein ke dalam sel yang diserang, selanjutnya dilakukan perakitan.
- Bakteri dapat melakukan metabolisme sendiri karena komponen (organel) metabolisme memadai. Sedangkan virus tidak dapat melakukan metabolisme.
- Infeksi yang disebabkan oleh bakteri bersifat lokal, seperti pada jaringan kulit maupun organ.Sedangkan virus menyebabkan infeksi yang bersifat sistematik.
- Pengobatan penyakit yang disebabkan oleh bakteri dapat dilakukan dengan pemberian antibiotik. Sedangkan pengobatan virus hanya dapat dilakukan untuk mencegah penyakit sekunder saja. Sehingga lebih baik dilakukan pencegahan seperti pemberian vaksin.
- DNA dan RNA bakteri terletak di sitoplasma dan mengambang. Sedangkan pada virus, DNA atau RNA ditutupi oleh selubung protein.
Baca juga : ” Sistem Pernapasan pada Amfibi “
D. Kesimpulan
Bakteri dan virus merupakan mikroorganisme penyebab penyakit. Perbedaan bakteri dan virus merupakan dasar untuk memahami penyebab timbulnya suatu penyakit.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk dapat perbedaan kedua mikroorganisme tersebut. Perbedaan didasarkan atas struktur, ukuran, cara melakukan infeksi, sifat infeksi, kebutuhan induk semang, reproduksi yang dilakukan, maupun pengobatannya.
Di sinilah pentingnya pengetahuan mengenai perbedaan bakteri dan virus, karena antibiotik tidak mampu membunuh virus. Sehingga pemberiannya hanya efektif untuk membunuh bakteri di dalam tubuh.
Terima kasih telah membaca artikel ini, semoga pengetahuan ini dapat diamalkan dengan bijaksana. Tetap maju pendidikan Indonesia.
Daftar Pustaka :
- Garna, Herry. 2001. Patofisiologi Infeksi Bakteri pada Kulit. Bandung : Sari pediatri, Vol. 2, No. 4, Maret 2001: 205 – 209
- Rantam, A. Fedik. 2005. Virologi. Surabaya : Pusat Penerbitan dan Percetakan Unair (AUP). PNB. 029/09.10/AUP-B5E)