Informasi kesehatan hewan kesayangan seperti anjing dan kucing, serta berbagai hewan ternak meliputi sapi, kambing, domba, ayam dan lainnya. Berbagai teknologi pemberian pakan untuk kesehatan hewan ternak juga dibahas dalam website ini.

"Manusya Mriga Satwa Sewaka"

Gigih Fikrillah S, S.K.H. | Hubungi Kami

Prosedur Cystotomy pada Kucing

Prosedur bedah hewan dilakukan untuk hewan yang memerlukan pertolongan melalui tindak pembedahan. Prosedur bedah atau operasi selalu menerapkan berbagai tahapan, seperti persiapan pembedahan, pelaksanaan anestesi untuk pembedahan, tindakan pembedahan, dan perawatan pasca pembedahan. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas mengenai prosedur operasi cystotomy pada kucing.

Cystotomy merupakan prosedur operasi yang dilakukan untuk membuka kantung kencing atau yang dikenal sebagai Vesica urinaria (VU). Cystotomy dilakukan untuk mengeluarkan kalkuli atau batu yang ada pada VU dan Uretra, atau yang dikenal sebagai Urolithiasis.

Urolithiasis adalah penyakit yang disebabkan adanya urolith atau kristal yang berlebihan dalam saluran urinaria (Fauziah, 2017). Indikasi lain dilakukannya Cystotomy pada kucing adalah tumor kandung kemih, trauma akibat kecelakaan, biopsy, perbaikan ureter ektopik dan VU pecah, serta membantu dalam diagnosa pengobatan infeksi saluran kencing.

Baca juga artikel mengenai : “FLUTD pada Kucing”

Untuk melakukan Cystotomy pada kucing, perlu dilakukan evaluasi terhadap kondisi umum pasien dan ada tidaknya tanda uremia. Sehingga dalam hal ini, terapi cairan penting sekali dilakukan untuk menunjang pasien tetap terhidrasi dengan baik.

A. Persiapan Alat dan Bahan Operasi

Peralatan yang dibutuhkan untuk melaksanakan operasi Cystotomy di antaranya adalah meja bedah, pisau cukur, scalpel, arteri klem, gunting ujung tumpul, gunting ujung runcing, gunting bengkok, spuit, forcep, needle, needle holder, pinset anatomis, pinset chirurgis, drape, dan stetoskop.

Bahan yang digunakan berupa benang catgut, sarung tangan (gloves), benang nilon, tampon, alkohol 70%, iodium tintur, aquades, NaCl fisiologis, Nebacetin, Antibiotik Injeksi, Vitamin B Complex, Ketamine dan Atropin Sulfat.

B. Pra Operasi

Sebelum dilakukan tindakan operasi, hewan yang datang diperiksa terlebih dahulu, dilakukan anamnesa bersama klien, juga dapat dilakukan tindakan radiografi atau X-ray untuk mengetahui penyebab penyakit. Sebelum dilakukan operasi, hewan terlebih dahulu dipuasakan selama 8-12 jam untuk meminimalisir efek samping pemberian anestesi, serta untuk membersihkan saluran carna. Hewan dicukur bulunya pada daerah yang akan dilakuakn insisi.

Setelah dipuasakan hewan diberi larutan injeksi berupa premedikasi dan anestesi. Premedikasi digunakan untuk menginduksi jalannya anestesi. Premedikasi dilakukan beberapa saat sebelum anestesi dilakukan. Jarak pemberian premedikasi dan anestesi yang digunakan adalah 10 menit.

Selain untuk menginduksi anestesi, premedikasi juga berguna untuk mengurangi kecemasan, mengurangi keadaan gawat anestesi, mengurangi timbulnya hipersalivasi, bradikardia, dan muntah atau vomit selama anestesi (operasi) berlangsung.

Premedikasi yang digunakan dalam operasi adalah Atropin Sulfat yang diberikan secara Subcutan (SC) dan anestesi yang digunakan menggunakan Ketamine yang diberikan secara Intramuscular (IM). Dosis obat yang diberikan disesuaikan dengan berat badan hewan yang akan dioperasi.

Baca juga artikel mengenai : ” Prosedur Operasi Enukleasi Mata Kucing “

C. Prosedur Operasi Cystotomy

  • Posisikan hewan secara aseptis pada meja operasi, pasangkan juga drape pada kucing.
  • Insisi pada bagian abdomen mengikuti lajur linea alba dengan perkiraan vesica urinaria ada di bawah linea alba. Karena insisi harus dilakukan seminimal mungkin untuk mempercepat proses penyembuhan luka dan mengurangi kemungkinan cemaran agen penyakit masuk ke dalam. Insisi dari luar secara berturut adalah kulit, subcutan, dan linea alba.
  • Setelah dilakukan insisi, bagian tepi linea alba kanan dan kiri dijepit menggunakan forcep dan sedikit diangkat ke atas untuk memudahkan identifikasi vesica urinaria.
  • Lakukan penjahitan stay suture untuk memudahkan pegangan VU ketika dilakukan insisi. Dilarang melakukan fiksasi VU menggunakan klem atau forcep karena dapat merusak jaringan VU.
  • Sebelum melakukan insisi, berikan kasa penghalang atau berikan tampon untuk membatasi abdomen bagian dalam dan luar agar saat insisi dilakukan urin tidak masung ke dalam rongga abdomen.
  • Lakukan insisi VU pada bagian yang tidak ada pembuluh darahnya, insisi pada bagian dorsal VU. Lubang insisi dibuat kecil kemudian dikuakkan menggunakan klem arteri. Hal ini bertujuan agar proses pertautan luka sempurna.
  • Bila terdapat batu kalkuli, maka dilakukan pengeluaran kalkuli seluruhnya. Kataterisasi perlu dilakukan dari urethra untuk mendorong kalkuli masuk ke dalam vesica urinaria. Kemudian lakukan pembilasan hingga bersih menggunakan NaCl fisiologis.
  • Bila terdapat trauma pada VU, perlu dibuat perlukaan baru pada VU sebelum dilakukan penjahitan.
  • Penutupan VU dilakukan dengan dua lapis jahitan (simple continuous dan lambert) menggunakan chromic cat gut.
  • Teknik penjahitan tidak keluar sampai mukosa namun di bagian bagian luar dan Serosa (drh. Eka Andrijan Novianto)
  • Lakukan tes konsistensi dan kebocoran dengan cara melakukan injeksi NaCl fisiologis atau aquadest ke dalam vesica. Pastikan titik injeksi tidak ada pembuluh darah. Apabila ada kebocoran, tarik kembali cairan dan lakukan penjahitan sederhana kembali. Hal ini dilakukan secara terus menerus apabila masih terdapat kebocoran.
  • Lepaskan stay suture.
  • Tutup dinding abdomen kemudian taburkan antibiotik.
  • Kateter tetap dipasang selama 2-3 hari.
  • Berikan antibiotik injeksi dan vitamin injeksi.

D. Pasca Operasi

Hal yang perlu diperhatikan pada perawatan pasca operasi cystotomy pada kucing adalah :

  • Produksi urin harus terus dimonitor
  • Selain produksi urin, warna urin juga harus diperhatikan
  • Pemberian cairan infus Ringer Laktat (RL)
  • Pemberian analgesik untuk mengurangi rasa nyeri pada hewan
  • Memastikan luka insisi tetap bersih dan tertutup

Mesikipun vesica urinaria (VU) memiliki struktur yang lemah, insisi yang dilakukan pada VU akan cepat sembuh, dan kesembuhannya dapat mencapai 100% dalam 14-21 hari.

VU akan membesar setelah prsedur cystotomy pada kucing, hal ini terjadi karena adanya kombinasi regenerasi ephitelial, sintesis dan remodeling jaringan luka, hipertropi dan proliferasi otot polos, dan kantung kemih yang meregang.

Baca juga mengenai : ” Prosedur Operasi Ear Trimming pada Anjing “

Terima kasih telah membaca artikel mengenai prosedur cystotomy pada kucing. Semoga artikel ini membantu.

Daftar Pustaka :

  • Fauziah, Hasna. 2017. Tugas Akhir : Studi Kasus Urolithiasis pada Kucing Persia Jantan di Klinik Hewan Mutiara Bandung. Universitas Hasanuddin : Fakultas Kedokteran Hewan.
  • Sardjana, I Komang Wiarsa. 2011. Buku Ajar Bedah Veteriner. Pusat Penerbitan dan Percetakan Universitas Airlangga.
Drh. Gigih Fikrillah S
Drh. Gigih Fikrillah S

Mahasiswa Pendidikan Profesi Dokter Hewan Universitas Airlangga. Berusaha memberikan pelayanan Kesehatan Hewan dengan Fokus pada Pencegahan dan Perawatan secara Holistik.

Articles: 245

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *