Kucing merupakan hewan peliharaan yang digemari oleh masyarakat. Selain karena tingkah lakunya yang lucu dan menggemaskan, perawatan kucing terbilang cukup mudah.
Kucing merupakan hewan peliharaan yang mudah dilatih, khususnya dalam kebiasaan sehari-harinya, seperti buang air pada tempatnya, makan ketika sudah waktunya, dan tidur pada tempatnya.
Meskipun demikian, kucing tentu saja tetap memiliki nalurinya sebagai hewan. Naluri kucing dapat dilihat melalui gerakan fisik atau yang dikenal dengan istilah bahasa tubuh.
Oleh karena itu, penting bagi pemilik hewan untuk mengetahui bagaimana bahasa tubuh kucing sehingga bisa melakukan tindakan dengan tepat.
DOWNLOAD PDF – Bahasa Tubuh dan Kucing
Bahasa tubuh atau yang dikenal dengan ‘body language’ adalah gerakan fisik yang disebabkan oleh perasaan makhluk hidup pada saat itu. Perasaan tersebut dapat berupa kebahagiaan, kesedihan, dan kemarahan.
Dalam beberapa kasus di lapangan, ditemukan adanya kecelakaan penanganan pada hewan akibat kelalaian petugas dalam mengenali bahasa tubuh hewan. Penanganan hewan buas oleh dokter hewan harus dilakukan secara hati-hati dan penuh antisipasi, sehingga hal yang tidak diinginkan dapat dihindari.
Dalam hal ini, seorang dokter hewan harus mengetahui tingkah laku hewan atau kebiasaan hewan yang disebut dengan ‘animal behavior’. Dalam artikel ini, akan dibahas mengenai bahasa tubuh (body language) pada kucing.
A. Apa itu Bahasa Tubuh ?
Bahasa tubuh adalah pergerakan fisik yang ditunjukkan oleh makhluk hidup sebagai implementasi dari perasaan yang dialaminya saat itu. Perasaan tersebut dapat berupa kebahagiaan, kesedihan, dan kemarahan.
Pada dasarnya, perasaan yang dialami oleh makhluk hidup akan disalurkan melalui tingkah laku dan pergerakan fisik yang terjadi. Manusia memiliki perasaan akibat dari produksi hormon dalam tubuhnya dan menyebabkan perbedaan berbagai tindakan yang dilakukannya.
Sedangkan hewan akan menunujukkan tingkah laku fisik melalui nalurinya. Dalam hal ini, hewan menunjukkan bahasa tubuhnya melalui beberapa bagian tubuhnya, yaitu :
- Ekor
- Telinga
- Mata
- Mulut
- Bulu, dan
- Posisi tubuhnya
Baca juga : ” Cara Memandikan Kucing dengan Benar “
B. Manfaat Mengetahui Bahasa Tubuh (Body Language) pada Hewan
Mempelajari bahasa tubuh atau body language pada hewan adalah kegiatan yang penting untuk dilakukan. Baik bagi dokter hewan, maupun pemilik hewan kesayangan seperti kucing. Berikut adalah beberapa manfaat ketika kita mengetahui bahasa tubuh pada hewan :
1. Menentukan Handling
Dalam penanganan hewan yang sakit, dokter hewan atau paramedic veteriner harus bisa melakukan handling terhadap hewan yang sakit.
Tujuannya yaitu untuk memudahkan pemberian terapi, seperti pemberian obat melalui oral maupun injeksi. Dengan mengetahui bahasa tubuh hewan, dokter hewan atau paramedic veteriner bisa menentukan metode handling apa yang harus dilakukan.
2. Menentukan Restrain
Restrain memiliki tujuan yang sama dengan handling, yaitu untuk mempermudah pemberian terapi oleh dokter hewan maupun paramedic veteriner. Perbedaannya, handling dilakukan tanpa bantuan alat, sedangkan restrain dengan bantuan alat.
Pengetahuan bmengenai bahasa hewan dapat memudahkan dokter hewan dan paramedic vetriner dalam menentukan alat dan metode restrain yang perlu digunakan.
3. Antisipasi Kecelakaan
Antisipasi kecelakaan dalam penanganan hewan sakit dapat dilakukan dengan menerapkan metode handling dan restrain yang tepat.
Di mana hal tersebut bisa dilakukan dengan memperhatikan ‘animal behavior’, yaitu bahasa tubuh yang tampak pada hewan tersebut. Dengan demikian, kecelakaan karena salah penanganan dapat dihindari.
4. Mengenal Hewan
Metode ‘body language’ dapat digunakan untuk melakukan pengenalan terhadap hewan. Di mana hewan akan menunjukkan beberapa bahasa tubuh, apakah dia ingin berteman dengan kita, atau tidak.
Baca juga : ” Kastrasi pada Kucing “
C. Bahasa Tubuh Kucing
1. Bahasa Tubuh Kucing Aggressive
Kucing yang agresif akan menunjukkan tatapan mata yang tajam dengan telinga runcing ke atas menghadap ke depan.
2. Bahasa Tubuh Kucing Fearful
Kucing yang ketakutan akan memiringkan tubuhnya menjauh dari kita, dengan tatapan mata tajam dan terus mengeong.
3. Bahasa Tubuh Kucing Defensive
Kucing yang berusaha mempertahankan dirinya akan bertingkah seperti gambar di atas, yaitu tatapan mata tajam, telinga terangkat ke atas, dan meninggikan punggungnya.
Baca juga : ” Cara Memotong Kuku Kucing dengan Benar “
E. Kesimpulan
Hewan merupakan mahluk hidup yang terus berdampingan dengan manusia. Hewan membutuhkan manusia, begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu, kontak secara langsung antara hewan san manusia pasti terjadi.
Dengan mempelajari bahasa tubuh atau body language pada hewan. Diharapkan masyarakat bisa lebih berhati-hati dalam berhubungan dengan hewan, sehingga kecelakaan dapat dihindari.
erima kasih telah membaca artikel Bahasa Tubuh Kucing. Semoga artikel ini membantu.
Daftar Pustaka :