Informasi kesehatan hewan kesayangan seperti anjing dan kucing, serta berbagai hewan ternak meliputi sapi, kambing, domba, ayam dan lainnya. Berbagai teknologi pemberian pakan untuk kesehatan hewan ternak juga dibahas dalam website ini.
Haloo Vet Friends, pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai apa itu konsentrat, bagaimana cara membuat konsentrat, dan apa pentingnya memberi konsentrat untuk sapi, jadi simak terus sampai selesai ya.
Pada dasarnya segala jenis peternakan sapi, baik sapi perah maupun sapi potong, manajemen pemberian pakan pada sapi merupakan sebuah hal yang sangat penting. Karena hal ini sangat menentukan tingkat produktivitas sapi yang akan didapatkan nantinya.
Salah satu manajemen pemberian pakan pada sapi adalah mengimbangi pakan hijauan dengan pakan konsentrat dan pakan tambahan, sehingga kebutuhan gizi yang dikonsumsi oleh sapi setiap hari dapat terpenuhi dengan baik.
Kombinasi pemberian yang baik antara pakan hijauan, pakan konsentrat, dan pakan tambahan akan membantu memenuhi gizi yang dibutuhkan sapi untuk tumbuh dan berkembang. Semakin baik kualitas hijauan dan konsentrat yang diberikan, semakin baik juga produktivitas ternak yang akan didapatkan. Hal ini tentunya harus dibarengi dengan manajemen pemeliharaan, manajemen kandang, dan manajemen kesehatan yang baik juga ya Vet Friends.
Lalu apa itu konsentrat ? Di artikel sebelumnya sebenarnya kita sudah membahas mengenai lebih baik mana antara konsentrat basah vs konsentrat kering. Kamu dapat mengetahui lebih baik mana antara konsentrat basah dan konsentrat kering untuk sapi pada artikel tersebut.
Konsentrat merupakan suatu bahan pakan yang dipergunakan bersama bahan pakan lain untuk meningkatkan keserasian gizi dari keseluruhan makanan dan dimaksudkan untuk disatukan dan dicampur sebagai suplemen (pelengkap) atau pakan pelengkap.
Hartadi, et al. 1991
Eniza (2004) dalam Laryska (2013) menyebutkan bahwa fungsi utama konsentrat adalah untuk mencukupi kebutuhan protein, karbohidrat, lemak dan mineral yang tidak dapat dipenuhi oleh hijauan pakan ternak.
Konsentrat merupakan pakan yang memiliki kandungan serat kasar rendah. Hal ini ditujukan untuk mengimbangi pemberian hijauan yang memiliki kadar serat kasar yang tinggi.
Vet Friends semua pasti sudah tahu, bahwa sapi termasuk ke dalam hewan ruminansia (hewan pemamah biak). Kalau belum tahu bisa baca artikel mengenai perbedaan ruminansia dan non ruminansia ini ya.
Hewan ruminansia pada umumnya mengonsumsi pakan yang memiliki serat kasar yang tinggi, seperti rerumputan. Peternak sapi biasanya memberikan pakan hijauan berupa rumput kolonjono, rumput setaria, rumput gajah, dan lainnya.
Nah, jika diberikan pada sapi tentu pakan hijauan tersebut masih kurang untuk memenuhi kebutuhan gizi sapi secara keseluruhan agar pertumbuhannya bagus. Di sinilah peran konsentrat dan pakan tambahan, yaitu mencukupi kebutuhan gizi sapi.
Konsentrat sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu konsentrat sumber protein dan konsentrat sumber energi. Kedua konsentrat tersebut berbeda dalam hal jumlah protein kasar yang ada di dalam konsentrat.
Konsentrat dengan jumlah protein kasar kurang dari 18% termasuk ke dalam jenis konsentrat sebagai sumber energi. Contohnya seperti dedak dan polar. Sedangkan konsentrat dengan jumlah protein kasar lebih dari 18% termasuk ke dalam jenis konsentrat sebagai sumber protein.
Cara Membuat Konsentrat untuk Sapi
Pada umumnya konsentrat terbuat dari bekatul, dedak, ampas singkong, ampas tahu, bungkil kelapa, tepung ikan, dan polard. Bahan yang paling sering digunakan untuk membuat konsentrat adalah limbah pertanian karena harganya jauh lebih ekonomis. Berikut adalah beberapa daftar bahan yang dapat Vet Friends gunakan untuk membuat konsentrat menurut Rachman (2022) :
No.
Bahan Baku
Sumber Nutrisi Utama
1
Kulit biji polong
Serat
2
Limbah kacang-kacangan
Energi
3
Limbah biji-bijian
Energi
4
Bungkil jagung
Protein
5
Bekatul
Protein
6
Tepung ikan
Mineral
7
Garam
Mineral
8
Onggok-onggok
Energi
9
Bungkil sawit
Protein
10
Bungkil kopra
Protein
11
Bungkil kedelai
Protein
12
Limbah biji kacang tanah
Protein
13
Dedak padi
Energi
14
Tepung tulang
Mineral
15
Molases (Tetes)
Energi
16
Gaplek
Energi
17
Tepung jagung
Energi
Bahan yang dapat digunakan untuk membuat konsentrat sapi
Molases atau tetes adalah produk sampingan dari industri pengolahan gula, kayu dan jeruk. Tetes tebu memiliki nilai energi yang sama dengan jagung ketika diberikan kepada ternak sapi yang mengonsumsi sumber pakan dari bahan biji-bijian. Nah, bahan-bahan di atas memiliki sumber nutrisinya masing-masing. Hal ini sesuai dengan klasifikasi bahan pakan ternak berikut ini :
Kita dapat membuat konsentrat sederhana dengan bahan-bahan yang mudah didapatkan di sekeliling kita. Pada intinya, konsentrat digunakan untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi sapi. Namun, ada baiknya konsentrat yang dibuat memiliki setidaknya 18% protein. Selain itu, juga dapat memenuhi kebutuhan mineral seperti Calcium dan vitamin yang dibutuhkan oleh sapi, terutama vitamin B yang dapat diberikan pada pakan tambahan.
Berikut adalah beberapa proses yang harus dilakukan untuk membuat konsentrat sederhana sapi :
Menyiapkan wadah seperti drum atau ember yang besar
Mencampurkan semua bahan yang telah disiapkan hingga merata
Simpan bahan tersebut di tempat yang bersih dan dalam suhu ruangan
Kini konsentrat siap untuk digunakan
Usahakan agar konsentrat tidak disimpan terlalu lama, karena apabila disimpan terlalu lama konsentrat akan rusak oleh jamur dan bakteri sehingga tidak dapat digunakan lagi
Cara tersebut di atas adalah cara sederhana yang dapat Vet Friends lakukan. Apabila cara pertama berhasil dilakukan, maka Vet Friends dapat mencoba membuat konsentrat dengan cara yang lebih modern dan bertahap. Tahapan-tahapan tersebut di antaranya adalah drying, grinding, mixing, dan extruding. Kemudian dilanjutkan dengan pendinginan. Simak tahapan pembuatan konsentrat untuk sapi secara modern berikut ini :
1. Drying
Proses ini ditujukan untuk mengurangi kadar air yang terkandung dalam pakan menjadi kurang dari 14%. Hal ini dilakukan agar pakan tidak mudah rusak oleh aktivitas biologis atau kimia oleh bahan yang terkandung dalam pakan tersebut. Kandungan air yang tinggi akan mempermudah proses biologis dan kimia terjadi pada pakan dan akan mempercepat kerusakan pada pakan.
2. Grinding
Grinding atau penggilingan dilakukan untuk meningkatkan homogenitas supaya lebih merata. Selain itu proses ini juga bertujuan untuk meiningkatkan luasan permuakaan enzim dalam proses pencernaan. Untuk melakukan grinding, dibutuhkan alat penggilingan.
3. Mixing
Jika grinding ditujukan untuk meningkatkan homogenitas, maka proses mixing bertujuan untuk mencampur semua bahan yang telah melewati grinding agar tercampur secara merata. Lama tidaknya proses mixing dipengaruhi oleh bentuk partikel, kerapatan bahan pakan, halus tidaknya pakan, urutan penambahan bahan baku, dan jumlah bahan yang dicampur.
Oleh karena itu, dalam proses mixing selalu usahakan untuk mencampur bahan dari yang halus terlebih dahulu kemudian ke yang kasar, serta ke yang sedikit dahulu baru yang jumlahnya banyak. Sehingga proses mixing dapat dilakukan secara teratur.
5. Extruding
Merupakan proses pemadatan bahan pakan melalui alat yang disebut sebagai extruder. Proses ini tidak hanya memadatkan dan mencetak bahan pakan konsentrat saja, tetapi juga memasak konsentrat pada suhu tertentu.
Proses ini memudahkan peternak untuk menyimpan pakan konsentrat dan memudahkan sapi untuk mengonsumsinya.
6. Pendinginan
Pendinginan ditujukan untuk menjaga kualitas pakan tetap baik meski disimpan dalam jangka waktu yang lama. Karena setalah proses extruding, pakan akan menjadi panas dan kelembaban pakan akan meningkat. Oleh karena itu, dibutuhkan pendinginan agar air dapat menguap dengan sempurna.
Pentingnya Konsentrat Untuk Sapi
Seperti yang telah kita bahas sebelumnya, konsentrat diberikan untuk sapi dengan tujuan memenuhi kebutuhan rotein, karbohidrat, lemak dan mineral yang tidak dapat dipenuhi oleh hijauan pakan ternak. Nah, seekor sapi yang diberikan terlalu banyak hijauan tidak baik karena sapi akan sulit gemuk. Tentu hal ini sangat merugikan untuk usaha sapi penggemukan. Oleh karena itu, pada usaha peternakan sapi penggemukan, hijauan diberikan dibarengi dengan pemberian konsentrat dan pakan tambahan.
Pemberian konsentrat yang terlalu banyak juga tidak baik untuk sapi, karena akan mengganggu suasana pH atau asam pada rumen. Perbandingan pemberian konsentrat dan pakan pokok atau pakan hijauan untuk pakan sapi penggemukan adalah antara 30% : 70% atau maksimal 20% : 80%.
Sapi yang terlalu banyak mengonsumsi konsentrat, kandungan asam rumen menjadi tinggi dalam saluran dan buffer yang sedikit tidak bisa menetralkan kondisi rumen sehingga terjadi asidosis. Hal ini dapat berakibat pada feses yang berair, menurunnya napsu makan sapi, dan lesu. Bahkan apabila tidak segera ditangani, asidosis dapat mengakibatkan kematian pada sapi. Jadi berikan selalu sesuai dengan takaran ya Vet Friends.
Lalu kapan waktu memberi konsentrat untuk sapi ? Waktu pemberian konsentrat yang baik dilakukan sekali setiap hari pada pagi hari sebelum diberi makanan utama berupa hijauan. Hal ini ditujukan agar bakteri rumen siap mencerna hijauan yang diberikan nantinya.
Terima kasih telah membaca artikel mengenai manfaat memberi konsentrat untuk sapi. Setiap peternakan sapi, baik itu sapi potong maupun sapi perah memiliki cara dan komposisi tersendiri dalam pemberian pakan dan pemeliharaan sapinya. Hal ini tentu berdasar dari trial and error yang telah dilakukan selama bertahun-tahun. Teruslah mencoba untuk memperbaiki kualitas pakan yang diberikan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik lagi.
Selalu manfaatkan bahan pakan yang murah dan mudah didapatkan, meskipun dengan gizi yang rendah namun apabila telah diproses dan diolah maka gizi dalam pakan tersebut dapat meningkat. Kamu dapat membaca artikel mengenai Pengolahan Pakan Ternak untuk meningkatkan kandungan gizi dalam pakan selain untuk pengawetan.
Daftar Pustaka :
Cecava, Michael J. 1995. Concentrates for Beef Cattle. In Animal Feeding and Nutrition, Beef Cattle Feeding and Nutrition (Second Edition), Academic Press.
Hartadi, et al. 1991. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Cetakan Kelima Gajah Mada University Press Yogyakarta.
Laryska, N. and Nurhajati, T., 2013. Peningkatan kadar lemak susu sapi perah dengan pemberian pakan konsentrat komersial dibandingkan dengan ampas tahu. Agroveteriner, 1(2), pp.79-87.
Rachman, Karinadintha Marsya. 2022. GDM Organic : Cara Membuat Konsentrat Sapi Sederhana. Diakses pada 25 Maret 2023.
Mahasiswa Pendidikan Profesi Dokter Hewan Universitas Airlangga. Berusaha memberikan pelayanan Kesehatan Hewan dengan Fokus pada Pencegahan dan Perawatan secara Holistik.