Pada kesempatan kali ini saya ingin berbagi sedikit kisah dan pengalaman dalam cerita hidup saya, dalam perjalanan saya untuk menjadi seorang dokter hewan. Saat saya berbagi cerita ini, saya masih terus berjuang untuk menjadi dokter hewan yang excellence with morality.
Masih menjalani Pendidikan Profesi Dokter Hewan atau yang sering disebut sebagai koasistensi.
Sebelum menjadi seorang groomer di PAGAR Animal Care, sebenarnya saya sudah terbiasa untuk memandikan kucing, karena saya memiliki kucing di kontrakan tempat tinggal saya bersama dengan teman-teman. Namun, tentunya cara memandikannya masih ala kadarnya. Belum terbiasa melakukannya sebagai seorang groomer.
Sekitar tahun 2021, saya berdiskusi dengan teman saya yang bernama Almujaddidi (biasa dipanggil dengan Ajo). Berawal dari ide yang Ajo buat singkat cerita kami membentuk tim groomer dengan anggota 5 orang, termasuk saya dan Ajo di dalamnya. Berikut adalah tim anggota :
- Almujaddidi
- Gigih Fikrillah Sya’ban
- Julia Kasih
- Rini Apriliawati
- Marcella Jessica Hartomoro
Kami berangkat dengan penyusunan proposal pendanaan yang diajukan kepada kampus untuk mencari sumber funding. Alhamdulillah proposal kami disetujui untuk didanai.
Kami mulai melakukan penyusunan strategi bisnis dan melakukan pelayanan grooming. Sebelumnya, kami bekerja sama dengan BWX Pethouse untuk mendapatkan pelatihan grooming. Dalam pelatihan tersebut kami dibimbing oleh drh. Ageng Ilham R.
Dari beliau kami belajar bagaimana meracik shampo yang benar-benar ampuh, sehat, serta aman untuk hewan.
Kami mulai intens melakukan grooming, baik itu di tempat grooming (toko) maupun home service grooming. Kami hanya melakukan grooming pada pet animal, yaitu cat and dog. Namun, saya lebih prefer melakukan grooming pada kucing, karena pada anjing saya kurang begitu terlatih saat itu.
Berbagai jenis kucing mulai kami lakukan grooming, dari jenis kucing lokal, mixdom, angora, persia, peaknose, dan kucing yang lainnya. Mereka memiliki sifat dan watak yang berbeda satu sama lain. Oleh karena itu, membutuhkan penanganan dan perlakukan yang berbeda.
Ada beberapa kucing yang tidak takut dengan air, tetapi juga ada kucing yang takut. Bahkan sangat takut dengan air. Mungkin solusinya bisa dilakukan dry grooming dengan sedikit terapi air.
PAGAR Animal Care memberikan pengalaman bekerja yang sangat berharga untuk saya. Berbagai manfaat saya dapatkan, mulai dari skill handling pada hewan, juga bagaimana cara kita untuk berbicara dan berdiskusi dengan klien. Selain itu, kami juga belajar bagaimana cara melakukan pengelolaan bisnis agar bisa terus mendapatkan profit.
Terus berusaha beraktivitas dan memberikan manfaat bagi orang lain di saat pandemi. Saat itu saya juga sempat terkena COVID-19.
Beranjak dari keterpurukan untuk terus bangkit sebagai anak muda. Kadang kita berada di titik terendah dan terlemah kita. Tapi kita harus sadar bahwa ada senyuman keluarga, orang terkasih, dan teman yang selalu memberikan dukungan kepada kita.
Cerita ini memang sangat singkat. Kami menjalani usaha ini hanya sekitar satu tahun. Hingga semua usai karena kita memiliki kesibukan masing-masing. Dan PAGAR Animal Care akan buka kembali pada waktu yang belum ditentukan.