Metode identifikasi ternak dilakukan untuk memudahkan pembuatan recording (catatan) ternak. Recording berguna untuk mengetahui riwayat keturunan dan data kelahiran, termasuk riwayat penyakit yang pernah diderita oleh ternak tersebut.
Banyaknya ternak membuat peternak harus pandai membedakan ternak satu dengan ternak lainnya. Karena masing-masing ternak memiliki data hasil recording yang berbeda. Apabila terturkar, maka datanya menjadi kacau.
Metode identifikasi ternak digunakan pada hewan penelitian, recording (program breeding), hewan yang digembalakan di padang luas, serta hewan kesayangan seperti anjing dan kucing. Berdasarkan peralatan dan tata caranya, metode identifikasi ternak terbagi menjadi dua, yaitu metode tradisional dan metode modern.
DOWNLOAD PDF – Metode Identifikasi Ternak
Kedua metode tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan. Metode modern cenderung lebih mahal dan memerlukan peralatan khusus. Sedangkan metode tradisional lebih murah, tetapi stress yang ditimbulkan lebih tinggi daripada menggunakan metode modern.
Berdasarkan sifatnya, identifikasi ternak juga terbagi menjadi dua, yaitu identifikasi ternak permanen dan temporer. Kedua sifat tersebut berbeda dalam hal bisa dihilangkan atau tidak bisa dihilangkan.
Jika kamu membutuhkan identifikasi ternak secara permanen, kamu dapat menggunakan metode tattoing, ear tagging, dan ear notching. Sedangkan jika kamu membutuhkan identifikasi ternak secara temporal (nonpermanen), kamu dapat menggunakan cat, kalung nomor, dan gelang kaki.
Biasanya, identifikasi temporer digunakan dalam hal transportasi ternak, deteksi birahi, pemberantasan penyakit, dan culling (pengafkiran).
Berikut adalah 10 metode identifikasi ternak yang dapat kamu lakukan, termasuk metode identifkasi ternak pada ayam :
A. Metode Identifikasi Ternak Tradisional
1. Hot Brands
Metode identifikasi ternak tradisional yang satu ini sudah dikenal di kalangan peternak sejak lama. Hewan ternak seperti sapi dan kuda, dapat ditandai dengan metode besi panas. Caranya, dengan memanaskan besi yang memiliki bentuk tertentu hingga memerah, kemudian di tempelkan pada tubuh hewan.
Metode besi panas pada umumnya digunakan untuk membedakan kepemilikan hewan yang digembalakan, atau dijual di pasaran. Metode besi panas bersifat permanen, sehingga pencuri akan kesulitan menghilangkan tanda tersebut.
Namun, seiring berjalannya waktu metode besi panas sudah mulai ditinggalkan. Karena dinilai menyakiti hewan ternak dan menyebabkan hewan ternak menjadi stress.
2. Freeze Brands
Metode identifikasi ternak Freeze Brand mirip dengan hot brands. Namun besi yang digunakan tidak dipanaskan, melainkan didinginkan hingga sangat dingin. Kemudian besi stempel ditempelkan pada tubuh ternak yang ingin ditandai.
3. Merusak Kulit
Terdapat metode identifikasi ternak yang lebih sederhana daripada besi panas, yaitu dengan cara merusak kulit. Bagian kulit yang dirusak biasanya adalah kulit kaki, kulit paha bawah, dan perineum.
Perineum merupakan daerah di antara vagina dengan anus. Sama dengan metode besi panas, cara identifikasi ternak dengan merusak kulit juga sudah ditinggalkan. Karena dinilai tidak etis dan menyakiti hewan ternak.
Baca juga : ” Proses Pembentukan Telur Ayam “
B. Metode Identifikasi Ternak Modern
1. Tattoing
Tattoing adalah metode identifikasi ternak modern yang bersifat permanen. Tattoing dilakukan di dalam telinga hewan ternak, jadi harus dilihat dari jarak yang dekat.
Oleh karena itu, metode tattoing hanya digunakan dalam berbagai keadaan saja, seperti hewan yang terus berada di dalam kandang untuk proses breeding. Sedangkan pada hewan gembalaan, jarang digunakan.
2. Ear Tagging
Metode identifikasi ternak modern yang selanjutnya adalah Ear Tagging. Sama halnya dengan tattoing, ear tagging juga bersifat permanen. Namun, dapat dihilangkan dengan cara merusak plastiknya.
Oh iya, metode ear tagging dilakukan dengan menggunakan jenis plastik yang keras. Kemudian diberi kode dengan menggunakan tinta. Pemasangan tag pada telinga hewan sama dengan pemasangan anting pada telinga manusia.
3. Ear Notching
Ear Notching dilakukan dengan menggunting sebagian telinga. Daerah pengguntingan dapat dilakukan pada telinga atas, telinga tengah, maupun telinga bawah. Metode ini biasanya dilakukan pada ternak yang memiliki telinga lebar dan tipis, seperti ternak babi.
4. Kalung Nomor
Peternak biasanya menggunakan metode identifikasi kalung nomor pada hewan yang digembalakan. Selain karena tidak menyakiti hewan ternak, kalung nomor juga bisa dilihat dari jarak jauh.
Metode kalung nomor dilakukan dengan memasangkan kalung yang memiliki plat alumunium di bagian depannya. Pada plat tersebut, dituliskan kode ternak. Meskipun sering digunakan, metode kalung nomor juga memiliki kelemahan. Yaitu sering jatuh dan hilang.
5. Barn Nameplates
Metode identifikasi yang satu ini digunakan untuk hewan ternak yang sedang dalam proses breeding, fattening dalam kandang, dan ternak perah. Karena, barn nameplates atau papan nama kandang hanya dipasang pada dinding kandang saja.
Barn Nameplates biasanya memiliki data berupa nama ternak, jenis ternak (spesies), tanggal lahir, riwayat kelahiran, dan kesehatan ternak.
6. Photograph and Sketches
Photograph dan Sketches merupakan metode identifikasi ternak lain yang dapat digunakan. Kedua metode ini mirip, hanya berbeda pada media yang digunakan. Photograph menggunakan kamera, sedangkan sketces menggunakan sketsa.
Identifikasi dilakukan dengan memotret atau menggambar bagian samping kanan, samping kiri, dan bagian depan hewan ternak. Kelemahan metode ini adalah hanya bisa digunakan pada hewan ternak dengan pola warna yang berbeda. Seperti pada sapi Friesian Holstein yang memiliki pola warna hitam putih yang berbeda pada setiap sapi.
C. Metode Identifikasi Ternak pada Ayam
Metode identifikasi pada ternak ayam dapat dilakukan dengan menggunakan semacam ring dari bahan alumunium. Kemudian diberi kode atau nomor identifikasi. Ring tersebut dapat ditempatkan pada sayam ayam (wing tag) maupun kaki ayam. Selain itu, penggunaan ring juga dapat dilakukan pada sapi, yaitu dibagian pangkal ekor.
Baca juga : ” Sistem Reproduksi Ayam Jantan dan Betina “
D. Kesimpulan
Identifikasi ternak digunakan untuk membedakan ternak yang memiliki ciri fisik yang sama. Identifikasi ternak dilakukan dengan cara memberikan tanda pengenal. Terdapat berbagai metode identifikasi ternak yang bisa dilakuan, seperti Hot Brands, Freeze Brands, Merusak Kulit, Tattoing, Ear Tagging, Ear Notching, Kalung Nomor, Barn Nameplates, serta Photograph and Sketches.
Masing-masing metode identifikasi memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Oleh karena itu, sebagai peternak yang baik harus mempertimbangkan penggunaan metode identifikasi. Apakah dibutuhkan secara permanen atau sementara dan apakah digunakan pada ternak gembala atau ternak kandang.
Terima kasih telah membaca artikel mengenai metode penandaan atau identifikasi pada ternak. Semoga membantu kamu dalam membangun peternakan yang maju.