Sebelum berbicara mengenai mana yang lebih baik, konsentrat basah vs konsentrat kering, ada baiknya kita mengetahui apa itu konsentrat dan apa fungsi dari konsentrat bagi hewan ternak. Mengingat, beberapa dari kita mungkin masih bingung mengapa konsentrat sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan hewan ternak.
Konsentrat adalah suatu bahan pakan yang dipergunakan bersama bahan pakan lain untuk meningkatkan keserasian gizi dari keseluruhan makanan dan dimaksudkan untuk disatukan dan dicampur sebagai suplemen (pelengkap) atau pakan pelengkap.
Hartadi, et al. 1991
Eniza (2004) dalam Laryska (2013) menyebutkan bahwa fungsi utama konsentrat adalah untuk mencukupi kebutuhan protein, karbohidrat, lemak dan mineral yang tidak dapat dipenuhi oleh hijauan.
DOWNLOAD PDF – Konsentrat Basah VS Konsentrat Kering
Lalu, apakah perbedaan bentuk pemberian konsentrat memiliki pengaruh yang signifikan pada hewan ruminansia seperti sapi, dan nonruminansia seperti kuda ? Mari kita bahas satu persatu, lebih baik mana konsentrat basah vs konsentrat kering untuk sapi dan kuda.
Baca juga : ” Ruminal Tympany – Kembung pada Sapi “
A. Konsentrat Basah VS Konsentrat Kering untuk Sapi
Menurut Siregar (2003) dalam Astuti (2015), pemberian konsentrat 2 jam sebelum hijauan akan meningkatkan kecernaan bahan kering dan bahan organik ransum, yang akan meningkatkan konsumsi bahan kering ransum. Namun, apakah perbedaan bentuk konsentrat (basah atau kering) akan menghasilkan produksi ternak yang berbeda ?
Pemberian pakan pada level yang berbeda akan menyebabkan kondisi fisiologis seperti frekuensi pernafasan, denyut nadi, dan suhu tubuh berbeda akibat perbedaan proses fermentasi atau metabolisme yang terjadi dalam tubuh, sehingga akan berpengaruh terhadap respon produksi suatu ternak. Mc Dowell (1972) dalam Astuti (2015).
Perbedaan bentuk konsentrat yang diberikan akan sangat berpengaruh pada produksi yang dihasilkan, terutama pada tekstur daging. Sapi potong dengan pemberian konsentrat basah cenderung memiliki daging dengan konsistensi yang buruk. Hal itu disebabkan karena konsentrat basah mengandung banyak air.
Sedangkan untuk sapi potong dengan pemberian konsentrat kering cenderung memiliki daging yang lebih compact dan padat. Tentu saja hal ini akan menjadikan kualitas karkas semakin bagus.
Berbeda dengan sapi potong, perbedaan bentuk konsentrat yang diberikan pada sapi perah tidak menghasilkan perbedaan yang signifikan terhadap produksi susu yang dihasilkan.
Sidqi (2014) menyebutkan bahwa Pemberian pakan Konsentrat Dengan Air (KDA) dan pemberian pakan Konsentrat Tanpa Air (KTA) tidak berpengaruh nyata atau menghasilkan respon yang tidak berbeda nyata terhadap efisiensi produksi susu.
B. Konsentrat Basah VS Konsentrat Kering untuk Kuda
Kuda mempunyai lambung sederhana dan usus halus sebagaimana umumnya monogastrik. Namun, kuda mempunyai usus besar yang sangat berbeda dengan hewan lain. Usus besar kuda berukuran sangan besar dan mempunyai anatomi yang kompleks.
Triakoso, 2019
Oleh karena itu, perbedaan pemberian konsentrat dalam hal ini sudah bukan seperti pada sapi lagi, yang tertuju pada hasil produksi yang diperoleh. Melainkan lebih tertuju kepada kesehatan pencernaan ternak kuda.
Berbeda dengan sapi, fermentasi bahan pakan pada kuda terjadi pada usus besar. Proses fermentasi yang terjadi mirip dengan proses fermentasi yang terjadi pada rumen yang dimiliki hewan ruminansia. Triakoso (2019) menyebutkan bahwa di dalam kolon asenden kuda, akan terjadi segmentasi dan kontraksi haustral yang secara efisien mencampur ingesta sehingga terjadi absorbsi air, elektrolit, dan VFA’s hasil fermentasi.
Selanjutnya, pembentukan feses akan terjadi pada kolon yang kecil, dengan proses segmentasi. Apabila pakan, (dalam hal ini konsentrat) memiliki kandungan air yang banyak, tentu saja sistem pencernaan pada kuda akan terganggu.
Gangguan diakibatkan karena kecilnya lambung yang dimiliki oleh kuda, sedangkan proses fermentasi terfokus pada bagian usus besar. Dari usus besar langsung menuju colon, adanya kandungan air yang banyak menyulitkan sistem pencernaan kuda melakukan segmentasi, sehingga bisa terjadi diare.
Baca juga : ” Kenali Volvulus Syndrome pada Anjing “
Daftar Pustaka :
- Astuti, Ayu., dkk. 2015. Pengaruh Cara Pemberian Konsentrat-Hijauan terhadap Respon Fisiologis dan Performa Sapi Peranakan Simmental. Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu Vol. 3(4): 201-207.
- Hartadi, et al. 1991. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Cetakan Kelima Gajah Mada University Press Yogyakarta.
- Laryska, N. and Nurhajati, T., 2013. Peningkatan kadar lemak susu sapi perah dengan pemberian pakan konsentrat komersial dibandingkan dengan ampas tahu. Agroveteriner, 1(2), pp.79-87.
- Sidqi, Risyad., dkk. 2014. Pengaruh Pemberian Konsentrat Basah dan Kering terhadap Efisiensi Produksi Susu dan Efisiensi Ransum terhadap Sapi Perah Peranakan FH. Sumedang : Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran.
- Sirajudin, Muhammad. 2018. Studi Kecernaan Bahan Kering dan Bahan Organik Pakan Kuda Pacu di Kecamatan Kempo Kabupaten Dompu. Mataram : Fakultas Peternakan Universitas Mataram.
- Triakoso, Nusdianto. 2019. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Veteriner Ruminansia, Kuda dan Babi. Surabaya : Airlangga University Press.