Informasi kesehatan hewan kesayangan seperti anjing dan kucing, serta berbagai hewan ternak meliputi sapi, kambing, domba, ayam dan lainnya. Berbagai teknologi pemberian pakan untuk kesehatan hewan ternak juga dibahas dalam website ini.

"Manusya Mriga Satwa Sewaka"

Gigih Fikrillah S, S.K.H. | Hubungi Kami

Berbagai Jenis Cairan Infus dan Fungsinya

Cairan infus pada dasarnya diberikan kepada pasien dengan tujuan terapi cairan. Nah, terdapat dua jenis cairan infus yang digunakan dalam medis. Di antaranya adalah cairan infus kristaloid dan cairan infus koloid.

Cairan infus pada dasarnya diberikan kepada pasien dengan tujuan terapi cairan. Nah, terdapat dua jenis cairan infus yang digunakan dalam medis. Di antaranya adalah cairan infus kristaloid dan cairan infus koloid.

Lalu apa yaa Ka perbedaan cairan infus kristaloid dengan cairan infus koloid ? Yang membedakan antara keduanya adalah osmolaritas, kandungan, dan tentu saja penggunaannya.

Cairan infus kristaloid dapat menembus membran sel dengan mudah. Cairan infus kristaloid mengandung berbagai elektrolit di dalamnya dengan komposisi utama berupa Natrium. Sedangkan cairan infus koloid tidak dapat menembus dinding pembuluh darah dan berfungsi untuk menjaga tekanan osmotik cairan darah.

Perhatikan tabel perbandingan cairan infus kristaloid dan koloid berikut ini :

SifatKristaloidKoloid
Berat molekulLebih kecilLebih besar
DistribusiLebih cepat : 20-30 menitLebih lama dalam
sirkulasi (3-6 jam)
Faal HemostatisTida ada pengaruhMengganggu
PenggunaanDehidrasiPerdarahan masif
Koreksi PerdarahanDiberikan 2-3x jumlah
perdarahan
Sesuai jumlah perdarahan

Yuk sobat… kita bahas satu persatu jenis cairan infus kristaloid dan koloid berikut ini :

A. Cairan Infus Kristaloid

Penggunaan cairan infus kristaloid biasanya ditujukan untuk beberapa hal berikut ini :

  • Mengembalikan keseimbangan pH dan elektrolit dalam tubuh
  • Menghidrasi tubuh yang kekurangan cairan
  • Serta sebagai cairan resusitasi

Apa saja jenis cairan infus kristaloid yang dapat kita temukan ? Cairan infus kristaloid yang sering saya sendiri jumpai adalah Ringer Laktat, Dextrose, dan Cairan infus Saline atau yang biasa saya sebut sebagai cairan fisiologis karena bersifat isotonis.

1. Ringer Laktat

Pasti kamu sudah sering melihat wadah infus atau solution bag dengan label Ringer Laktat. Cairan infus ringer laktat adalah cairan infus serbaguna karena komposisinya mirip dengan cairan ekstraseluler.

Ringer Laktat mengandung kalium. Sehingga dapat digunakan pada pasien dengan kondisi kehilangan kalium yang banyak. Perlu sobat ketahui bahwa Ringer Laktat adalah cairan yang bersifat isotonik. Ringer Laktat sangat berguna dalam maintenance pasien dan terapi shock.

2. Dextrose

Dextrose merupakan jenis cairan infus yang memiliki kandungan gula. Sehingga biasanya Dextrose diberikan pada pasien yang mengalami hipoglikemia. Dextrose adalah cairan infus yang bersifat hipotonik.

Dextrose tidak diberikan pada pasien dengan indikasi shock, tetapi dapat digunakan sebagai cairan maintenance pada pasien dengan resiko retensi cairan atau gagal jantung (Suartha, 2010).

3. Cairan Infus Saline

Sama halnya dengan Ringer Laktat, cairan infus Saline sangat berguna dalam maintenance pasien dan terapi shock. Pada bagian solution bag infus saline biasanya memilik label Natrium chloride 0.9% atau NaCl 0.9%.

Sobat mau membaca cara pemasangan infus pada kucing tidak ? Kalau mau yuk langsung baca di sini.

B. Cairan Infus Koloid

Berbeda dengan cairan infus kristaloid, jenis cairan infus koloid memiliki molekul yang lebih berat dan tidak dapat menembus membran sel. Cairan infus koloid biasanya diberikan pada pasien dengan tindakan operasi atau bedah, pasien dengan transfusi darah, dan pasien dengan kondisi kritis.

Cairan koloid merupakan turunan dari plasma protein dan sintetik (Sukarta dan I Putu, 2017). Lalu apa saja jenis cairan infus koloid ? Beberapa contoh cairan infus koloid adalah cairan infus Albumin, Dextran, dan Gelatin.

1. Albumin

Cairan infus albumin tergolong ke dalam koloid alami dengan fraksi albumin pada protein plasma. Fraksi protein plasma selain mengandung albumin (83%) juga mengandung alfa globulin dan juga beta globulin.

2. Dextran

Dextran termasuk ke dalam jenis cairan infus koloid sintetik yang digunakan sebagai pengganti cairan. Cairan Dextran berasal dari molekul polimer glukosa dalam jumlah yang besar. Cairan infus Dextran memiliki banyak efek samping, di antaranya adalah gangguan fungsi platelet, pengendapan pada tubulus renalis, dan gangguan cross-matching darah. Oleh karena itu, cairan infus ini jarang digunakan (Sukarta dan I Putu, 2017).

3. Gelatin

Sama halnya dengan cairan infus Dextran, Gelatin juga termasuk ke dalam cairan koloid sintetis. Sumbernya dari Gelatin yang berasal dari collagen bovine.

Berdasarkan fungsinya cairan infus terbagi menjadi beberapa, di antaranya adalah :

  • Cairan pemeliharaan
  • Cairan pengganti
  • Cairan untuk tujuan khusus : Misalnya untuk koreksi gangguan keseimbangan elektrolit
  • Cairan nutrisi

Terima kasih telah membaca mengenai berbagai jenis cairan infus dan fungsinya. Selalu ingat bahwa pemberian cairan infus harus benar-benar diperhatikan. Karena berbeda masalah pasien berbeda juga terapi cairan infus yang harus diberikan.

UK National Institute for Health and Care Excellence (NICE) merekomendasikan untuk melakukan penilaian pilihan cairan intravena, dapat dilakukan dengan 5R yang terdiri dari :

  1. Resuscitation (Resusitasi)
  2. Replacement (Penggantian)
  3. Routine Maintenance (Pemeliharaan Rutin)
  4. Redistribution (Redistribusi)
  5. Reassessment (Penilaian Ulang)

Ingat yaa selalu berhati-hati dalam melakukan tindakan penanganan kesehatan. Salam sehat Indonesia untuk manusia, hewan, tumbuhan dan alam semesta !

Daftar Pustaka :

  • Nice.org.uk. (2017). Intravenous fluid therapy in adults in hospital | Guidance and guidelines | NICE.
  • Suartha, I Nyoman. 2010. Terapi Cairan pada Anjing dan Kucing. Buletin Veteriner Udayana. Vol. 2 No.2. :69-83.
  • Sukarta, I Putu Raditya Dananjaya dan I Putu Kurniyanta. 2017. Terapi Cairan. Fakultas Kedokteran Universitas Udayanan : Bagian SMF Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif.
Drh. Gigih Fikrillah S
Drh. Gigih Fikrillah S

Mahasiswa Pendidikan Profesi Dokter Hewan Universitas Airlangga. Berusaha memberikan pelayanan Kesehatan Hewan dengan Fokus pada Pencegahan dan Perawatan secara Holistik.

Articles: 245

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *