Informasi kesehatan hewan kesayangan seperti anjing dan kucing, serta berbagai hewan ternak meliputi sapi, kambing, domba, ayam dan lainnya. Berbagai teknologi pemberian pakan untuk kesehatan hewan ternak juga dibahas dalam website ini.

"Manusya Mriga Satwa Sewaka"

Gigih Fikrillah S, S.K.H. | Hubungi Kami

11 Cara Merawat Anak Kucing yang Baru Lahir

Tidak semua anak kucing yang baru lahir memiliki nasib yang sama ketika dihalirkan. Beberapa dari meraka harus mengalami hal yang tak terduga, seperti kehilangan induknya misal. Ada berbagai kemungkinan yang dapt terjadi. Oleh karena itu, kamu harus mengetahui cara merawat anak kucing yang baru lahir.

Tidak semua anak kucing yang baru lahir memiliki nasib yang sama ketika dihalirkan. Beberapa dari meraka harus mengalami hal yang tak terduga, seperti kehilangan induknya misal. Ada berbagai kemungkinan yang dapt terjadi. Oleh karena itu, kamu harus mengetahui cara merawat anak kucing yang baru lahir.

DOWNLOAD PDF – Cara Merawat Anak Kucing Baru Lahir Tanpa Induk

Beberapa hal tak terduga dapat terjadi, seperti induk tidak mau mengasuh anaknya, atau induk mengalami kecelakaan saat pergi mencari makan. Sehingga anak kucing terlantar begitu saja. Pada dasarnya, kucing yang dilahirkan sangat membutuhkan induknya paling tidak selama 2 bulan.

Setelah 2 bulan, anak kucing dapat disapih dan lekas diberikan pakan. Namun, sebelum masa penyapihan anak kucing sangat membutuhkan air susu dari induknya. Oleh karena itu, kita harus membantu anak kucing tersebut agar tetap sehat dan berkembang.

Sebelum mengetahui cara merawat anak kucing yang baru lahir, ada baiknya kamu memberikan mereka nama terlebih dahulu. Hal tersebut bertujuan agar kamu merasa nyaman. Berikut adalah beberapa hal yang dapat kamu lakukan untuk merawat anak kucing yang baru lahir :

A. Cara Merawat Anak Kucing Baru Lahir

1. Mencari Induk Pengganti

Jika kamu atau teman kamu memiliki kucing betina yang sedang menyusui, kamu dapat menaruh anak kucing tersebut di dekatnya. Tujuannya adalah agar induk kucing mau mengadopsi dan memberikannya susu secara gratis.

Namun, sebelum meletakkan anak kucing yang kamu temukan, ada baiknya kamu menyamarkan bau anak kucing tersebut menyerupai induk kucing pengganti. Caranya adalah dengan mengusap induk pengganti menggunakan tangan, kemudian usapkan tangan kamu ke anak kucing.

Lakukan hal itu secara berulanga agar bau benar-benar tersamarkan. Menggunakan induk pengganti juga memiliki resiko, karena tidak semua induk kucing mau mengadopsi kucing yang bukan anaknya.  

2. Menjaga Suhu Tubuh Kucing

Salah satu hal terpenting yang harus dilakukan selama merawat anak kucing adalah menjaga suhu tubuhnya. Karena anak kucing yang baru lahir tidak dapat menghasilkan panas yang cukup untuk tubuhnya.

Untuk menjaga tubuhnya tetap hangat, kamu dapat meletakkan anak kucing di kotak dengan alas kain yang lembut. Hindarkan juga dari perubahan suhu lingkungan yang terlalu drastis, karena hal itu akan menyebabkan kematian.

Selain itu, kamu juga dapat menggunakan botol yang diisi air hangat. Kemudian diletakkan di bawah kain alas yang sudah kamu siapkan. Perlu diingat, air tidak boleh terlalu panas karena dapat membakar kulit anak kucing.

Penggunaan bahan botol juga perlu diperhatikan agar suhu air tidak turun secara drastis. Karena berbahaya bagi anak kucing.

Baca juga : ” Kenali Bahaya Obesitas pada Kuicng sejak Dini “

3. Menjaga Kebersihan Kucing

Meskipun masih memiliki kekebalan tubuh pasif, berbagai mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur siap menyerang anak kucing yang baru lahir. Berbagai ektoparasit seperti kutu, tungau, dan caplak juga dapat menimbulkan penyakit.

Oleh karena itu, menjaga kebersihan anak kucing adalah hal yang wajib dilakukan. Biasanya, bagian yang kotor adalah daerah mata, anus, sampai dengan pusar. Kamu bisa membersihkan area mata dengan kapas basah.

Sedangakan pada daerah anus dan pusar, dapat dilap menggunakan kain yang telah dibasuh dengan air hangat. Kemudian dapat dilap dengan kain kering yang lembut.  

4. Memberikan Susu

Kucing yang baru lahir sangat memerlukan susu induknya, kurang lebih selama 2 bulan setelah ia lahir. Karena alat pencernaan kucing belum dapat mencerna makanan dengan baik. Susu juga dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuh si kucing.

Pemberian susu dapat dilakukan menggunakan botol tetes air mata atau menggunakan botol khusus yang memang digunakan untuk anak kucing. Ketika membuat susu, usahakan menggunakan air dengan suhu yang hangat.

Kamu dapat menemukan susu anak kucing dalam bentuk bubuk di petshop terdekat. Perhatikan juga porsi pemberian susu pada anak kucing yang kamu rawat. Frekuensi pemberian dapat dilakukan 6 kali sehari pada minggu pertama.

Kemudian berkurang pada minggu-minggu berikutnya hingga tiga kali sehari. Setelah dua bulan, anak kucing mulai dapat diberikan pakan kucing untuk anak atau kitten. Hindari memberikan susu manusia untuk kucing, karena memiliki kadar laktosa yang tinggi.

Jika kadar laktosa tinggi, maka anak kucing tidak mampu mencernanya dengan baik. Hal ini dikenal dengan istilah intoleran laktosa. Ketika laktose yang diberikan tinggi, sedangkan sistem pencernaannya belum sempurna, efeknya kucing bisa mengalami diare.

Patikan anak kucing menyedot susunya sendiri, karena apabila kita paksaan akan menyebabkan masuknya air susu ke dalam saluran pernafasan. Hal tersebut dapat menyebabkan penyakit serius, yaitu pneumonia.  

5. Stimulasi Buang Air Besar

Stimulasi buang air besar perlu diberikan untuk anak kucing, karena gerakan peristaltik pada usus belu dapat bekerja dengan baik. Stimulasi dapat dilakukan dengan menggosokkan kapas atau kain lembut yang diberi air hangat.

Penggososkan dapat dilakukan pada area abdomen hingga bagian caudal (belakang). Kamu tidak boleh menggosok terlalu kuat, karena dapat mengakibatkan luka lecet pada bagian perut. Jika terjadi demikian, mikroorganisme dan ektoparasit akan mudah menginfeksi tubuh.

Baca juga : ” 15 Rekomendasi Makanan Kucing Terbaik “

6. Proses Penyapihan

Proses penyapihan dapat dilakukan ketika anak kucing sudah berusia minimal 1 bulan. Pertama, kamu dapat memberi anak kucing susu yang ditaruh di mangkuk. Jika sudah terbiasa, kurangi jumlah susu dan campur dengan makanan.

Makanan yang baik untuk anak kucing adalah makanan khusus anak kucing. Setelah itu, kamu bisa memberikan makanan kering yang dicampur dengan air. Hal tersebut bertujuan agar makannya lunak.

Perlu diingat, proses penyapihan harus dilakukan dengan telaten karena prosesnya yang panjang. Namun, seiring berjalannya waktu anak kucing akan terbiasa memakan makanan kering seperti kucing dewasa.

Proses pergantian pakan tidak boleh dilakukan secara drastis, harus perlahan agar kucing tidak mengalami diare. Karena anak kucing sangat rentan terkena diare. Apabila sudah parah, feses yang dikeluarkan mengandung darah.  

7. Melatih Buang Air Besar di Pasir

Tentu saja kamu tidak akan selamanya memberikan stimulasi buang air besar dan membersihkan kotorannya. Proses terpenting adalah melatih buang air besar secara mandiri.

Caranya cukup mudah, kamu cukup meletakkan anak kucing di atas pasir seusai makan. Kemudian kamu dapat menggosokkan kedua kakinya di pasir. Lakukan hal ini secara rutin agar kucing kecil tidak buang air besar sembarangan.  

8. Exercise untuk Anak Kucing

Hal yang tidak kalah penting adalah pemberian exercise untuk anak kucing. Meskipun terdapata berbagai jenis kucing, anak kucing biasanya cenderung lebih aktif dibandingkan kucing dewasa. Kamu dapat membantu si kecil untuk berolahraga dengan mengajaknya bermain.

Luangkan waktumu beberapa menit untuk mengajaknya bermain. Selain berguna bagi pertumbuhan otot, kucing kecil juga akan merasa diperhatikan.  

9. Mulai Memandikan Kucing

Kamu bisa memandikan anak kucing ketika umur mereka sudah mencapai 2 bulan. Memandikan kucing di bawah usia minimal memiliki banyak resiko. Proses memandikannya juga berbeda dengan kucing dewasa.

Gunakan air hangat agar kucing tidak kedinginan saat dimandikan. Shampo untuk kucing juga bisa kamu gunakan untuk menghilangkan kutu yang menempel di tubuhnya. Memandikan kucing sejak kecil memiliki keuntungan tersendiri. Kucing akan terbiasa mandi ketika ia telah dewasa.  

10. Memberi Perhatian

Perhatian dapat diberikan dengan meluangkan waktu bermain selagi kamu di rumah. Apabila kamu seorang yang sibuk, kamu dapat mengajakanya bermain beberapa menit sebelum dan sesudah pulang bekerja.  

11. Menjaga Kesehatan

Hal yang tak kalah penting dalam merawat anak kucing adalah menjaga kesehatan tubuhnya. Menjaga kesehtan dapat dilakukan dengan memberinya pakan yang sehat. Jika ia sakit, maka segera hubungi dokter hewan terdekat di kota kamu.

B. Kesimpulan

Merawat anak kucing yang baru lahir adalah hal yang mengasyikkan. Setelah tumbuh menjadi kucing dewasa, tentu kamu akan ingat masa kecil kucing kamu yang lucu. Selalu lakukan monitoring pertumbuhan setiap beberapa minggu atau beberapa bulan sekali.

Seperti mengambil gambar atau foto untuk mengetahui pertumbuhan anak kucing yang baru lahir. Demikian beberapa tips dalam merawat anak kucing yang baru lahir. Semoga artikel ini membantu kamu dan kucing kecil kesayanganmu.

Baca juga : ” Cara Memandikan Kucing dengan Benar “

Drh. Gigih Fikrillah S
Drh. Gigih Fikrillah S

Mahasiswa Pendidikan Profesi Dokter Hewan Universitas Airlangga. Berusaha memberikan pelayanan Kesehatan Hewan dengan Fokus pada Pencegahan dan Perawatan secara Holistik.

Articles: 245

3 Comments

    • Iyaa Ka, namun proses memandikannya berbeda dengan kucing dewasa. Apabila kucing pertama kali dimandikan, harus dibiasakan terlebih dahulu dengan air. Caranya adalah menggunakan kain lembut yang diberi air hangat. Terima kasiih sudah memberikan komentar Ka

Tinggalkan Balasan ke Gigih Fikrillah SCancel Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *