Informasi kesehatan hewan kesayangan seperti anjing dan kucing, serta berbagai hewan ternak meliputi sapi, kambing, domba, ayam dan lainnya. Berbagai teknologi pemberian pakan untuk kesehatan hewan ternak juga dibahas dalam website ini.
Salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan gizi ternak adalah dengan memanfaatkan jenis pakan yang ada dengan biaya yang terjangkau, contohnya adalah bungkil kacang tanah untuk ternak. Bungkil kacang tanah adalah produk hasil ikutan atau hasil penggilingan biji kacang tanah setelah dilakukan ekstraksi minyaknya.
Pemberian pakan yang memiliki nilai gizi tinggi untuk ternak merupakan salah satu kunci keberhasilan untuk mendapatkan produktivitas yang maksimal. Baik itu produksi daging maupun produksi susu. Salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan gizi ternak adalah dengan memanfaatkan jenis pakan yang ada dengan biaya yang terjangkau, contohnya adalah bungkil kacang tanah untuk ternak.
Pada artikel kali ini, kita akan membahas topik seputar bungkil kacang tanah. Di antaranya adalah pengertian bungkil kacang tanah, kandungan bungkil kacang tanah, manfaat bungkil kacang tanah untuk ternak, dan bagaimana cara pemberiannya. Yuk langsung aja cus..
Bagi anda yang sudah lama mendalami dunia peternakan atau pertanian pasti sudah tahu apa yang dimaksud dengan bungkil. Sebenarnya, bungkil merupakan sebutan untuk ampas yang sudah diambil minyaknya. Sehingga dapat diartikan bahwa bungkil kacang tanah merupakan limbah dari pengolahan minyak kacang tanah melalui proses ekstraksi.
Meskipun disebut sebagai limbah pertanian, bungkil kacang tanah memiliki kandungan protein yang masih cukup tinggi (Hernawati & Melyani, 2019). Sehingga dapat dijadikan sebagai pakan sumber protein untuk ternak.
Menurut SNI No. 01-4228-1996 (1996) bungkil kacang tanah adalah produk hasil ikutan atau hasil penggilingan biji kacang tanah setelah dilakukan ekstraksi minyaknya secara mekanis (expeller) atau secara kimia (solvent).
Menurut Gbabo et al. (2018) dalam Hesa & Murtini (2019) ekstraksi minyak dari produk pertanian, salah satunya kacang-kacangan terdiri dari beberapa tahapan, seperti penghilangan cangkang, pengecilan ukuran, penyesuaian kadar air yang optimal, heat pre-treatment yang kemudian dilanjutkan proses ekstraksi.
Ekstraksi secara expeller akan menghasilkan bungkil yang mengandung sisa minyak 17 –18 % dengan proses pemanasan 95 –105°C dengan kelembaban 3 – 4%. Kemudian proses pengepresan minyak juga dapat dilakukan dengan penambahan uap yang diikuti dengan pengeringan pada suhu 100 – 115°C akan menghasilkan sisa minyak 8 – 10 %. Sedangkan kacang yang diesktraksi menggunakan pelarut, biasanya memiliki sisa minyak kurang dari 1 % (Hauze et al., 2018).
Seperti yang telah kita bicarakan sebelumnya, bahwa bungkil kacang tanah merupakan bahan pakan sumber protein. Perhatikan tabel komposisi kimia bungkil kacang tanah berikut ini (Hesa & Murtini, 2019) :
Komposisi
Jumlah
Kadar air
8,22 ± 0,3
Dry matter
91,78 ± 0,3
Protein kasar
41,73 ± 0,6
Lemak
7,7 ± 0,25
Abu
5,76 ± 0,19
Serat kasar
4,61 ± 0,33
Karbohidrat
36,6 ± 0,09
Tanin
2,7 ± 0,04
Fitat
2,55 ± 0,08
(% dry matter basis)
Namun hal yang perlu diperhatikan bahwa terdapat beberapa antinutrisi yang terdapat pada kacang tanah, seperti tanin, asam fitat, hemaglutinin, goitrogen, dan saponin yang tentunya memiliki beberapa efek untuk ternak jika dikonsumsi dalam jumlah yang banyak.
Saponin dapat berefek pada gangguan pencernaan. Karena dapat menyebabkan iritasi mukosa mulut dan saluran pencernaan sehingga absorbsi terganggu. Hewan ternak yang diberikan pakan dengan kandungan saponin tinggi pertumbuhannya dapat terhambat.
C. Manfaat Bungkil Kacang Tanah
Dapat dijadikan sebagai sumber protein
Membantu memenuhi kebutuhan protein ternak dengan kombinasi pakan lainnya
Dapat diberikan untuk ternak ruminansia, babi, maupun unggas
D. Cara Pemberian Bungkil Kacang Tanah
Untuk pemberiannya direkomendasikan memberikan bungkil kacang tanah untuk ternak sebanyak kurang lebih 25% dari total konsentrat. Di Indonesia sendiri, pemberian bungkil kacang tanah untuk ternak di beberapa daerah jarang. Kecuali daerah tersebut terapat beberapa pabrik pengolahan kacang tanah.
Tentu saja keberadaan bungkil kacang tanah harus dimanfaatkan. Kualitas bungkil kacang tanah juga ditentukan oleh proses pengolahan atau ekstraksi minyak yang dilakukan.
Terima kasih telah membaca artikel mengenai bungkil kacang tanah untuk ternak. Semoga artikel ini dapat membantu kamu untuk mendalami manajemen pemberian pakan ternak.
Daftar Pustaka :
Hernawati, D., & Meylani, V. 2019. Variasi Inokulum Rhizopus sp. pada Pembuatan Tempe Berbahan Dasar Kedelai dan Bungkil Kacang Tanah. BIOMA: JURNAL BIOLOGI MAKASSAR, 4(1), 58-67.
Hesa, S. P., & Murtini, E. S. 2019. Perubahan Kadar Antinutrisi, Daya Cerna Protein In Vitro Dan Karakteristik Fisik (Ph Dan Warna) Selama Proses Pembuatan Tempe Bungkil Kacang Tanah (Doctoral dissertation, Universitas Brawijaya).
Mahasiswa Pendidikan Profesi Dokter Hewan Universitas Airlangga. Berusaha memberikan pelayanan Kesehatan Hewan dengan Fokus pada Pencegahan dan Perawatan secara Holistik.