Informasi kesehatan hewan kesayangan seperti anjing dan kucing, serta berbagai hewan ternak meliputi sapi, kambing, domba, ayam dan lainnya. Berbagai teknologi pemberian pakan untuk kesehatan hewan ternak juga dibahas dalam website ini.

"Manusya Mriga Satwa Sewaka"

Gigih Fikrillah S, S.K.H. | Hubungi Kami

Tindakan Ovariohisterectomy atau OH pada Kucing

Sebelum mengetahui cara melakukan OH pada kucing, ada baiknya kamu paham terlebih dahulu mengapa dilakukan kebiri pada kucing betina. Populasi kucing liar yang semaikn hari semakin meningkat meresahkan masyarakat. Karena hal tersebut berkaitan dengan kesehatan lingkungan manusia.

Sebelum mengetahui cara melakukan OH pada kucing, ada baiknya kamu paham terlebih dahulu mengapa dilakukan kebiri pada kucing betina. Populasi kucing liar yang semaikn hari semakin meningkat meresahkan masyarakat. Karena hal tersebut berkaitan dengan kesehatan lingkungan manusia.

Kucing liar yang terlantar akan mendapatkan berbagai penyakit dari gaya hidupnya, seperti memakan makanan bekas yang berada di tempat sampah.

DOWNLOAD PDF – Tindakan Ovariohisterectomy atau OH pada Kucing

Tentu saja hal tersebut dapat memperluas kemungkinan terjadinya penyebaran penyakit. Oleh karena itu, diperlukan sebuah solusi untuk menekan populasi kucing liar yang semakin membludak.

Terdapat berbagai cara untuk mengurangi populasi kucing yang semakin hari semakin meningkat, salah satunya yaitu dengan cara melakukan sterilisasi pada kucing betina.

Terdapat dua metode yang dapat dilakukan dalam sterilisasi kucing betina, yaitu pengangkatan ovarium (Ovariectomy) dan pengangkatan ovarium beserta uterusnya (Ovariohisterectomy). Masing-masing metode sterilisasi dapat dipilih berdasarkan kondisi fisik dan umur kucing betina.

Ovariohisterectomy (OH) pada kucing betina tidak hanya berkaitan dengan penurunan populasi kucing saja, tetapi juga berguna sebagai metode terapi pada kucing penderita pyometra, endometritits, tumor uterus, neoplasia Glandula mammae, cyste, dan hiperplasia.

Oleh karena itu, penting bagi dokter hewan dan paramedik veteriner untuk mengetahui hal-hal yang harus diperhatikan dalam tindakan Ovariohisterectomy (OH).   

A. Pengertian OH

Ovariohisterectomy atau OH pada kucing merupakan proses pengangkatan ovarium beserta uterus sebagai metode sterilisasi sehingga tidak terjadi kebuntingan, dengan istilah lain yaitu kebiri pada kucing betina.

Ovariohisterectomy merupakan gabungan dari dua kata, yaitu ovariectomy dan histerectomy. Ovariectomy merupakan tindakan mengamputasi, mengeluarkan, dan menghilangkan ovarium dari cavum abdomen (rongga perut). Sedangkan histerectomy merupakan tindakan mengamputasi, mengeluarkan, dan mengilangkan uterus dari cavum abdomen.

Dalam istilah medis, kebiri (desexing) pada kucing betina dinamakan “Spaying” dan pada kucing jantan dinamakan dengan “Neutering”.

Metode yang digunakan dalam tindakan sterilisasi kucing jantan adalah Orchiectomy atau Orchidectomy. Hal itu telah kita bahas dalam artikel sebelumnya mengenai kastrasi pada kucing.

Baca juga : ” Kastrasi pada Kucing “

B. Tujuan OH pada Kucing

Terdapat berbagai tujuan dilakukannya proses Ovariohisterectomy atau OH pada kucing betina, yaitu sebagai berikut :

  • Mencegah peningkatan populasi kucing yang drastis
  • Metode terapi beberapa penyakit reproduksi, seperti tumor ovarium, tumor uterus, kista ovari, pyometra, dan beberapa penyakit reproduksi lain
  • Menurunkan tingkat stress pada kucing
  • Menghindari sifat abnormal induk yang mungkin diturunkan
  • Meningkatkan kesejahteraan kucing    

C. Operasi OH pada Kucing

Sama halnya dengan tindakan operasi pada umumnya, operasi OH pada kucing meliputi tindakan pre operasi, premedikasi dan anastesi, operasi, dan post operasi. Tentu saja sebelum operasi harus dilakukan anamnase pada hewan terkait terlebih dahulu.

Selain itu, pemahaman mengenai sistem reproduksi kucing betina juga harus baik. Perhatikan gambar berikut ini :

kebiri oh pada kucing betina

Berikut adalah paparan berbagai tindakan dalam serangkaian proses operasi Ovariohisterectomy atau OH pada kucing betina :    

1. Pre Operasi OH

Pre Operasi merupakan persiapan segala sesuatu sebelum operasi dimulai, terutama persiapan ruangan operasi dan persiapan peralatan operasi. Karena dalam sebuah operasi, dibutuhkan tempat dan alat yang steril untuk menghindari terjadinya infeksi bakteri dan virus.

Persiapan ruang operasi dan peralata operasi juga ditujukan untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan operasi, karena semua hal diusahakan telah dipersiapkan dengan matang.

a. Persiapan Ruang Operasi

Ruang operasi dapat disterilkan dengan menggunakan sinar Ultraviolet (UV). Metode sterilisasi lain yang dapat dilakukan adalah fumigasi dengan formalin dan KMNO4 dengan perbandingan 1:2 selama 15 menit.

Ruang operasi yang digunakan juga harus memenuhi standar, seperti penggunaan dinding yang kedap air untuk menghindari cendawan. Hal tersebut dapat dilakuakan dengan melapisi dinding dengan cat atau kapur.

b. Persiapan Peralatan Operasi

Persiapkan semua peralatan yang dibutuhkan selam proses operasi berlangsung. Kemudiian sterilisasi menggunakan autoclave 121 derajat Celcius. Berikut adalah peralatan umum dalam proses operasi Ovariohisterectomy atau OH pada kucing :

  • Thermometer dan Stetoskop
  • Scalpel 3. Pinset Chirugis
  • Gunting bengkok, Gunting lurus runcing-runcing, dan Gunting lurus tumpul-runcing
  • Needle holder
  • Ovariohisterectomy hook
  • Towel clamp
  • Tang arteri bengkok, Tang arteri anatomis, dan Tang arteri chirugis
  • Jarum jahit
  • Catgut chromic 3/0 dan silk suture
  • Lap, Kapas, Kain penutup, dan Gurita
  • Penggunaan pakaian steril seperti baju bedah, sarung tangan, masker, dan topi bedah.

Baca juga : ” FLUTD (Feline Lower Urinary Tract Desease) pada Kucing “

2. Premedikasi dan Anastesi OH

Sebelum melakukan premedikasi dan anastesi, hewan dipuasakan terlebih dahulu selama minimal 4 jam untuk menghindari vomit saat operasi. Karena kejadian vomit ketika operasi dapat mengganggu pernafasan si kucing.

Premedikasi atau preanastesi merupakan tindakan pemberian obat sebelum dilakukan anastesi, di mana hal ini berguna untuk mengurangi rasa takut dan resiko amnesia, juga untuk mencegah terjadinya hal yang tidak dilakukan selama proses operasi berlangsung, seperti hipersalivasi, bradikardi, maupun vomit (muntah).

Premedikasi operasi pada OH kucing dapat dilakukan dengan pemberian Atropine Sulfat sesuai dengan perhitungan dosis yang berlaku, karena berbeda berat badan berbeda juga dosis yang harus diberikan. Setelah premedikasi dilakukan, proses selanjutnya adalah melakukan anastesi. Dalam operasi OH, jenis anastesi yang dilakuan adalah general anastesi.

Obat anastesi yang diberikan adalah Ketamin 10% dan Xylazine 2% sesuai dosis secara Intramuscular (IM). Kombinasi kedua obat ini menghasilkan anastesi ideal, yaitu analgesik kuat dengan relaksasi musculus (otot) yang bagus.    

3. Operasi OH pada Kucing

Proses operasi OH pada kucing dilakukan dengan pencukuran rambut kucing 5-10 cm di daerah yang akan disayat. Setelah itu dicuci dengan sabun dan dikeringkan dengan handuk kering. Lalu diberikan antiseptic alcohol 70% kemduian diberikan iodine tinctur 3%. Dalam hal ini, alcohol 70% dapat digunakan sebagai antiseptic maupun desinfektan.

Tindakan pertama dalam operasi dilakukan dengan meletakkan kain penutup operasi pada tubuh kucing dengan lubang di bagian yang akan disayat. Setelah itu, dilakukan penjepitan pada ventral abdomen daeri Xyphoid hingga Pubis.

Penyayatan dilakukan pada 1/3 caudal abdomen dengan panjang sekitar 4-8 cm. Sayatan berorientasi pada linea alba dengan sayatan pertama pada kulit, subcutan, line alba, kemudain peritoneum.

Setelah cavum abdomen terbuka, explorasi cornua uteri dilakukan dengan menggunakan Ovary hook. Di mana, ovary hook diarahkan ke dalam dan diputar ke arah medial untuk melakukan pengangkatan. Setelah ovarium ditemukan, dilakukan pemotongan pada ligamentum suspensory yang berdekatan dengan ginjal. Pemotongan harus dilakukan denan hati-hati, sebab terdapat pembuluh darah ovary di daerah tersebut.

Setelah ovarium dexter et sinister ditemukan, bagian mesovarium (penggantung ovarium) dijepit menggunakan tang arteri kemudian diikat dengan benang. Setelah itu dilakukan penjepitan penggunakan dua buah tang arteri di bagian caudal dan dilakukan pemotongan di atara kedua tang tersebut.

Baca juga : ” Bahasa Tubuh Anjing dan Kucing “

Setelah berhasil dipotong, pada bagian ligamen di bawah caudal ovarium dibuat lubang. Kemudian diletakkan 2 atau 3 forceps dengan posisi di bawah pembuluh darah untuk menjepit pedicel ovarium proximalis. Setelah itu pedicel diikat dengan menggunakan catgut chromic 3/0 sebanyak dua ikkatan.

Setelah ikatan kuat, dilakukan pemotongan pada ligamen antara ikatan yang mengikat ligamen suspensory dengan klem yang menjepit ovarium. Setelah itu dilakukan pegecekan, apakah terjadi bleeding atau tidak. Jika aman, tang arteri pada ligamen suspensory bagian proximal dapat segera dilepas.

Tahap selanjutnya adalah pemotongan dan pengangkatan uterus. Bagian uterus ditelusuri hingga bifurcatio dan corpus uteri. Kemudian dilakuakn penjepitan corpus uteri menggunakan klem, dilanjutkan dengan menelusuri uteri yang satu lagi dengan tindakan yang sama.

Kedua uteri yang telah dipotong diangkat sampai ditemukan corpus uteri, kemudian dibuat lubang pada ligamen yang menggantung uterus, arteri, dan vena. Klem semua ligamen, buat ikatan yang kuat kemudan dipotong. Setelah dipastikan tidak ada bleeding, maka klem pada uterus dapat dilepas, untuk selanjutnya dilakukan reposisi uterus dan omentum ke dalam cavum abdomen.

Setelah reposisi selesai dilakukan, selanjutnya dilakukan penjahitan pada Aponeurose Musculus obliqus abdominis externus dan Musculus abdominis externus. Pastikan peritoneum terjahit tanpa ada omentum yang ikut terjahit.

Bagi hewan yang memiliki cukup banyak lemak, dapat dilakukan penjahitan secara continue. Penjahitan terakhir dilakukan pada kulit dengan jahitan sederhana. Selama penjahitan berlangsung dan setelah penjahitan selesai, dilakukan pemberian antibiotik pada daerah luka. Kemudaian diberi iodine tincture 3%, dibalut, dan dipakaikan gurita.     

4. Post Operasi OH

Post operasi merupakan serangkaian tindakan setelah operasi yang ditujukan untuk mendukung proses penyembuhan pasien. Post operasi meliputi pengobatan, perawatan, dan observasi. Berikut adalah beberapa tindakan post operasi yang dilakukan dalam operasi Ovariohisterectomy atau OH pada kucing :

1. Pemberian antibiotik dua kali sehari secara oral selama 5 hari

2. Pemberian betadine pada daerah luka

3. Observasi normalitas tubuh, seperti frekuensi jantung, nafas, temperatur, urine, feses, nafsu makan, dan yang paling penting adalah observasi luka jahitan

4. Pada hari ke 7 jahitan dapat dibuka dan diberi perubalsem

5. Pemberian nutrisi yang cukup dalam masa penyembuhan

6. Kebersihan kandang kucing juga harus selalu terjaga agar tidak terjadi infeksi bakteri

Baca juga : ” Scabies pada Kucing “

D. Kesimpulan

Ovariohisterectomy (OH) memiliki peran penting dalam dunia kedokteran hewan. Karena OH dapat dimanfaatkan sebagai terapi berbagai penyakit hewan, seperti pyometra, tumor ovarium, tumor uterus, kista ovari, dan beberapa penyakit reproduksi lain.

Saya sendiri hanya menganggap kebiri dilakukan untuk sekedar sterilisasi semata agar tidak terjadi kopulasi dan kebuntingan. Namun, lebih dari itu. Kebiri pada kucing dapat membantu kelangsungan hidupnya ketika ia terkena penyakit reproduksi.

Terima kasih telah membaca artikel mengenai OH pada kucing, semoga artikel ini membantu. Silahkan berkomentar jika terdapat kritik dan saran. Karena di sini kami mahasiswa masih sama-sama belajar. Viva veteriner !

Daftar Pustaka :

  • Hidayati, Dina Anisa Isnu. 2014. Laporan Praktikum Ilmu Bedah Khusus Orchiectomy pada Kucing. Malang : Laboratorium Ilmu Bedah Khusus. Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya.
  • IPB. Ovariohisterectomy. Bedahradiologi. Diakses melalui website web.ipb.ac.id pada tanggal 15 Desember 2019.
Drh. Gigih Fikrillah S
Drh. Gigih Fikrillah S

Mahasiswa Pendidikan Profesi Dokter Hewan Universitas Airlangga. Berusaha memberikan pelayanan Kesehatan Hewan dengan Fokus pada Pencegahan dan Perawatan secara Holistik.

Articles: 245

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *