Penyakit | Diagnosis Banding Penyakit Bakteri Mamalia |
---|
Anthraks | Pasteurellosis disertai pembengkakan di leher pada babi, Clostridia pada sapi dan domba. Pada sapi, perlu diperhatikan juga dengan leptospirosis akut, anaplasmosis, bacillary, hemoglobinuria, keracunan tanaman, keracunan timah atau fosfor akut. Sedangkan pada kuda, penyakit dengan gejala yang serupa dengan anthraks adalah anemia infeksiosa akut, purpura haemorrhagica, kolik, keracunan timah, dan sun stroke. Penyakit hog cholera akut dan malignant oedema pharyngeal pada babi memiliki gejala yang serupa dengan penyakit anthraks. |
Atropic Rhinitis Pada Babi | Swine Influenza |
Black Leg | Kematian mendadak karena penyakit Black Leg bisa dikelirukan dengan anthraks, dan apabila kuda ikut terserang,maka penyakit tersebut bukanlah Black Leg. |
Brucellosis | Dapat dikelirukan dengan bakteri gram negatif seperti Campylobacter fetus dengan bentuk koma, Bordetella bronchoseptica dengan bentuk batang, dan Yersinia enterolitica dengan bentuk kokoid. |
Clostridium Novyi | Kerusakan hati akibat keracunan kemikalia. Deteksi racun akibat Clostridium dapat dideteksi menggunakan mouse eprotection test atau menggunakan latex agglutination test. |
Colibacillosis | Colibacillosis yang menyebabkan diare dapat dikelirukan dengan diare akibat makan. Pada anak babi, colibacillosis dapat dikelirukan dengan diare akibat ransum yang kekurangan zat besi (Fe). Sedangkan pada anak sapi yang baru lahir, bentuk septikemik sulit dibedakan dengan Salmonellosis. |
Contagious Equine Metritis | Ada beberapa bakteri yang harus diperhatikan dalam diganosa infeksi alat kelamin, yaitu Klebsiella penumoniae, Pseudomonas aeroginosa, Streptococcus zooepidemicus, Streptococcosis, dan Micrococcosis. Oleh karena itu, perlu dilakukan penegakan diagnosis dengan cara melakukan isolasi bakteri. |
Dermatophilosis | Myctic Dermatitis |
Erysipelas | Arthritis akibat Mycoplasma hycosinoviae sangat mirip dengan arthritis akibat erysipelas. Selain itu, nekrosis dan deskuamasi pada daerah kulit dapat dikelirukan dengan kejadian terbakar matahari, fotosensitasi, ataupun pengaruh ektoparasit dan para keratosis. |
Glanders | Epizootik lymphangitis dan Ulceratif lymphangitis, serta Strangles pada glanders akut. |
Heartwater | Bluetongue, Theileriosis acut, Anthrax, Tetanus, Keracunan strychnine dan Hipomagnesemia. |
Leptospirosis | Anaplasmosis, babesiosis, hemoglobinuria basiler, hemoglobinuria postpartus, dan anemia hemolitika akut. Pada babi, penyakit akibat gangguan reproduksi seperti brucellosis, infeksi parvovirus, pseudorabies, dan hog cholera harus dibedakan. |
Listeriosis | Influenza, Hog cholera, Erysipelas, Rabies, dan Aujeseky’s disease. |
Mastitis | Pembesaran ambing akibat tumor. |
Melioidosis | Gejala abses dapat dikelirukan dengan Geseous Lymphadenitis, juga gejala lesi pada nasal akibat Actinobacillosis pada domba. Sedangkan pada kuda, dapat dikelirukan dengan penyakit Malleus, namun tidak terdapat pembesara lympnodes pada mukosa hidung dan kulit. |
Paratuberkulosis (Johne’s Disease) | Kekurusan tubuh akibat paratuberkolosis dapat dikelirukan dengan penyakit tuberkulosis sapi tahap lanjut. Tetapi pada tuberkulosis sapi tidak disertai dengan diare yang menahun. Diagnosis banding lainnya adalah penyakit Diare Ganas Sapi, tetapi agen keduanya jelas berbeda. Salmonellosis, coccidiosis, dan parasit cacing dapat dikelirukan juga. Namun, ketiga penyakit tersebut berjalan akut dengan agen penyebab yang berbeda pula. |
Pink Eye | Konjungtivitis akibat trauma dapat dibedakan dengan pink eyes apabila terdapat benda asing pada mata. Selain itu, jumlah konjungtivtis akibat trauma lebis kecil daripada pink eye. Gejala konjungtivitis akibat infeksi M.bovis sulit dibedakan dengan IBR dan MCF. Pada penyakit IBR, dapat ditemukan adanya peradangan saluran pernapasan bagian atas. Sedangkan pada penyakit MCF, dapat ditemukan adanya kebengkakan kelenjar limfe, erosi cungur hidung, diare, dan hematuria. Pink eye juga harus dibedakan dengan keratitis akibat fotosensitisasi dan thelasiasis. |
Pulpy Kidney | Black disease, Black leg, Anthraks, Hypomagnesia, Polio encephalomacia, Impesi rumen akut sekitar 1-3 hari, Rabies, Pregnancy toxemia, dan kejadia “louping ill”. |
Salmonellosis | Gejala septikemi pada Hog cholera, Erysipelas, dan infeksi Streptococcus. Gejala gastro enteritis pada sapi akibat keracunan makanan atau parasitisme. GEjala enteritis pada domba dan kambing dapat dikelirukan dengan coccidiosis, enterotoksemia, dan desentri akibat jasad renik lainnya. |
Septicemia Epizootica (SE) | Anthraks, kejadian Gas Ganggrene, dan gigitan ular. |
Strangles | Dapat dikelirukan dengan penyakit Equine Viral Rhinopneumosilis, Equine Viral Arteritis, Equine Influenza, dan Infeksi Streptococcus zooepidemicus. Namun, keempat penyakit tersebut bisa dibedakan karena tidak terjadi pembesaran limpoglandula. |
Streptococcosis Pada Babi | Gejala kulit yang memerah dapat dikelirukan dengan erysipelas pada babi. Selain itu, suara ngorok yang terjadi dapat dikelirukan dengan Pasteurellosis pada babi. |
Tetanus | Gras tetani, Keracunan Striknin, Muscular rheumatism, Stiff lamb disease, dan Rabies. |
Tuberkulosis Sapi | Kekurusan tubuh akibat paratuberkulosis, Infestasi cacing gastrointestinal, kekurangan gizi, Contagious Bovine Pleuro Pneumonia (CBPP), serta Actinobasilosis dan Actinomyces pyogenes. |