Informasi kesehatan hewan kesayangan seperti anjing dan kucing, serta berbagai hewan ternak meliputi sapi, kambing, domba, ayam dan lainnya. Berbagai teknologi pemberian pakan untuk kesehatan hewan ternak juga dibahas dalam website ini.
Penting bagi kita untuk mengetahui bagaimana pengujian virus menggunakan uji HA dan HI dilakukan. Karena hal tersebut dapat membantu kita dalam melakukan diagnosa suatu penyakit.
Terdapat berbagai macam pengujian yang dapat dilakukan untuk mendeteksi suatu penyakit. Namun, deteksi yang paling akurat adalah dengan melakukan pengujian di laboratorium.
DOWNLOAD PDF – Prinsip dan Langkah Kerja Uji HA dan HI
Seperti uji HA dan HI salah satunya. Di mana uji HA dan HI termasuk ke dalam uji serologis.
Terdapat tiga mekanisme yang terdapat dalam pengujian secara serologis, yaitu aglutinasi, presipitasi, dan WB(Western Blot).
Di mana prinsip uji HA dan HI menggunakan mekanisme aglutinasi atau penggumpalan eritrosit akibat keberadaan hemagglutinin yang dimiliki oleh virion.
Sedangkan pengujian persipitasi digunakan untuk mengukur keberadaan suatu antigen (virus) dalam cairan tubuh. Dan pengujian WB (Western Blot) digunakan untuk mendeteksi keberadaan protein dalam suatu jaringan. Pada dasarnya, kedua pengujian yaitu HA dan HI digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya suatu virus melalui eritrosit.
Apabila terjadi penggumpalan, dapat dipastikan bahwa virus tersebut memiliki hemagglutinin. Spesies virus yang mengandung hemagglutinin berasal dari empat golongan, yaitu Myxovirus, Enterovirus, Arbovirus dan Poxyvirus. Uji HA dan HI juga dapat digunakan untuk mengukur titer suatu antigen.
Mendeteksi perkembangan virus yang mengandung Hemagglutinin (Seperti virus ND dan AI) melalui sampel eritrosit baik dengan pengujian cepat atau pengujian lambat.
Uji HA dapat digunakan untuk mengukur titer antigen.
Uji HI dapat digunakan untuk mengukur titer antibodi atau antiserum agar diketahui status kekebalan tubuh setelah dilakukan vaksinasi virus.
Uji HI dapat digunakan untuk mengidentifikasi suatu virus menggunakan antigen spesifik.
Dalam sebuah pengujian, tentu akan ditemukan berbagai faktor yang mempengaruhi postif atau negatifnya suatu hasil uji berdasarkan percobaan yang telah dilakukan. Begitu juga dengan uji HA dan HI.
Faktor seperti tingkat keasaman (pH), sumber eritrosit, dan suhu merupakan kondisi yang penting untuk diperhatikan karena mempengahuri keberhasilan kejadian hemaglutinasi oleh virus.
Selain itu, peristiwa hemaglutinasi juga dipengaruhi oleh antibodi spesifik. Karena antibodi yang dihasilkan akan menghambat peristiwa tersebut.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan mekanisme hemaglutinasi berikut ini :
C. Prinsip Uji Hemaglutinasi (HA)
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa terdapat berbagai golongan virus yang mengandung agglutinin. Namun, untuk mengujinya harus dilakukan melalui teknik yang berbeda.
Pengujian Hemaglutinasi dilakukan untuk mendeteksi virus yang memiliki hemagglutinin. Pengujian dilakukan dengan menggunakan sampel darah berupa eritrosit.
Jika terdapat endapan homogen pada dasar object glass, maka dapat dinyatakan HA + (positif). Sebaliknya jika tidak terjadi perubahan (tidak ada endapan homogen), dapat dinyatakan dengan HA – (negatif).
Penggumpalan eritrosit terjadi karena asam sialat pada permukaan eritrosit terikat oleh hemagglutinin yang dimiliki oleh virus. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut ini :
Uji HA (Hemaglutinasi) dapat dilakukan dengan berbagai metode berdasarkan golongan virus yang akan diuji. Di antaranya adalah :
1. Uji HA Plate
Pengujian dengan HA Plate digunakan untuk medeteksi keberadaan virus golongan Myxovirus. Di mana virus golongan ini memiliki hemagglutinin yang merupakan partikel dari virion itu sendiri.
Selain itu, virus golongan ini memiliki enzim neuraminidase yang dapat melepas ikatan hemagglutinin dengan permukaan eritrosit.
Hal tersebut membuat ikatan virus dan eritrosit hanya bersifat sementara.
2. Uji HA Mikrotiter
Uji HA Mikrotiter digunakan untuk mengetahui seberapa besar titer antigen.
Selain itu, pengujian ini juga digunakan untuk retritasi antigen, apakah antigen tersebut memiliki titer 4 HA unit yang dikehendaki atau tidak.
Karena titer 4 HA tersebut penting dalam uji HI (Hemaglutinasi Inhibisi).
3. Pengujian HA Tabung
Tujuan dari pengujian HA Tabung sama dengan pengujia HA Plate, yaitu untuk mendeteksi ada tidaknya virus dari golongan Myxovirus.
Namun, uji HA Tabung juga dapat digunakan untuk mengetahui titer antigen suatu virus.
Haemagglutination Inhibiton (HI) atau Hambatan Hemaglutinasi merupakan pengujian yang ditujukan untuk mengetahui titer antibodi, baik antibodi karena kasus infeksi maupun antibodi hasil vaksinasi.
Uji HI juga bermanfaat untuk melakukan indentifikasi virus dengan menerapkan prinsip antibodi spesifik.
Berbeda dengan uji HA, uji HI menunjukkan hasil positif apabila terdapat endapan eritrosit. Sedangkan hasil negatif ditunjukkan tanpa adanya endapan eritrosit.
Perhatikan gambar berikut ini :
Sama halnya dengan uji HA (Hemaglutinasi), uji HI (Hemaglutinasi Inhibisi) dilakukan dengan berbagai metode berdasarkan golongan virus yang akan diuji atau tergantung dari tujuan pelaksanaan pengujian.
Pengujian tersebut meliputi :
1. UjiHI Plate
Pengujian ini berfungsi untuk mengidentifikasi virus. Dengan menerapkan memberikan antiserum yang telah diketahui sebelumnya.
Apabila antiserum yang diberikan spesifik dengan virus yang dimaksud (homolog), maka tidak akan terjadi peristiwa hemaglutinasi.
Hal itu karena virus telah terikat oleh antiserum. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan ‘Object Glass’.
2. UjiHI Makroteknik
Pengujian masih menggunakan pronsip HI yang sama, hanya saja prosedurnya dilakukan menggunakan tabung reaksi. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui titer suatu antibodi atau antiserum.
3. UjiHI Mikroteknik
Uji HI Mikroteknik sama tujuannya dengan uji HI Mikroteknik, hanya saja prosedurnya dilakukan pada microplate.
Uji HA dan HI merupakan pengujian secara serologis yang menerapkan proses agglutinasi eritrosit dengan keberadaan hemagglutinin yang berasal dari suatu virus.
Tidak semua virus dapat diuji dengan metode HA dan HI. Oleh karena itu, terdapat berbagai jenis pengujian. Seperti ELISA (Enzym Linked Immunosorbent Assay) dan PCR (Polymerase Chain Reaction). Kematian akibat infeksi virus cukup besar, hal tersebut karena virus tidak dapat diobati dengan antibiotika (anti bakteri).
Oleh karena itu, sebaiknya dilakukan pencegahan terlebih dahulu. Pencegahan dapat dilakukan dengan memberikan vaksin, baik vaksin hidup maupun vaksin mati. Terima kasih telah membaca artikel mengenai uji HA dan HI. Semoga semua tetap sehat dan selalu berbuat kebaikan.
Daftar Pustaka :
Bernadeta, Elisa., dkk. 2015. Deteksi Antibodi Terhadap VIrus Avian Influenza pada Ayam Buras di Peternakan Rakyat Kota Palangka Raya. Palangkaraya : Jurnal Ilmu Hewani Tropika Vol 4. No. 1. ISSN : 2301-7783.
Ernawati, Rahaju., dkk. 2019. Petunjuk Praktikum Pemeriksaan Virologik dan Serologik. Surabaya : Departemen Mikrobiologi Veteriner – Fakultas Kedokteran Hewan – Universitas Airlangga.
Yesica, Reza. 2013. Deteksi Antibodi Avian Influenza (Subtipe H5) dengan uji HI (Haemagglutination Inhibition) pada Serum Merpati (Columba livia) yang Diambil dari Pasar Banjaran Kota Kediri. Surabaya : Fakultas Kedokteran Hewan. Universitas Airlangga.
Mahasiswa Pendidikan Profesi Dokter Hewan Universitas Airlangga. Berusaha memberikan pelayanan Kesehatan Hewan dengan Fokus pada Pencegahan dan Perawatan secara Holistik.