Informasi kesehatan hewan kesayangan seperti anjing dan kucing, serta berbagai hewan ternak meliputi sapi, kambing, domba, ayam dan lainnya. Berbagai teknologi pemberian pakan untuk kesehatan hewan ternak juga dibahas dalam website ini.
Kali ini kita akan membahas seputar penyakit pyometra pada kucing. Beberapa waktu yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Oktober 2021 saya dan Rini melihat proses operasi pyometra pada kucing kami yang bernama Ameng. Operasi dilakukan oleh Dokter Santika dan Dokter Rifki.
Sebelum operasi dilakukan, kami telah membawa Ameng ke Rumah Sakit Hewan (RSH) di Banyuwangi untuk dilakukan pemeriksaan. Karena beberapa hari sebelumnya, Ameng mengalami fase estrus atau birahi dan menghilang dari rumah selama dua hari.
DOWNLOAD PDF – Studi Kasus : Pyometra pada Kucing Ameng
Setelah Ameng ditemukan, beberapa hari kemudian perutnya membesar dan terus bertambah besar. Awalnya kami biasa saja dan tidak ada rasa curiga sama sekali. Namun, perutnya terus bertambah besar secara tidak lazim. Lebih besar daripada kucing bunting.
Hingga pada suatu hari urin atau air kencing Ameng mengandung darah. Kami berdua sempat khawatir Ameng mengalami penyakit Feline Lower Urinary Tract Disease atau kencing batu. Tapi ternyata kami salah. Setelah urin berdarah, saluran reproduksi Ameng mengeluarkan pus atau nanah yang sangat bau.
Akhirnya kami memutuskan untuk membawa Ameng ke Rumah Sakit Hewan untuk dilakukan pemeriksaan. Sesampainya di RSH Ameng mendapatkan beberapa penanganan :
Identifikasi data seperti nama pemilik, nama kucing, dan umur kucing
Penimbangan berat badan
Pemeriksaan fisik yang meliputi perhitungan suhu tubuh, dan
Pemeriksaan isi kandungan menggunakan Ultrasonography (USG)
Pemeriksaan dengan USG dilakukan untuk menegakkan diagnosa, karena Ameng mengalami gejala yang mengarah pada penyakit pyometra pada kucing. Setelah berkonsultasi dengan dokter Santika, ternyata Ameng benar mengalami pyometra.
Melalui gambaran USG, dokter Santika menjelaskan bahwa tidak terdapat fetus di dalam kandungan Ameng. Melainkan nanah yang sangat banyak. Sehingga harus segera dikeluarkan agar tidak terjadi gangguan pada jaringan di sekitar uterus.
Berikut adalah contoh gambaran USG kucing yang mengalami pyometra :
Pemeriksaan USG Pyometra pada Kucing : (a) Penebalan pada dinding uterus (hyperechoic) (b) Lumen uterus terisi cairan (hypoechoic)
Pyometra berasal dari kata “pyo” yang berarti nanah dan “metra” yang berarti uterus. Pyometra adalah sebuah penyakit infeksius pada uterus (rahim) yang dapat bersifat akut maupun kronis dengan ditandai adanya akumulasi pus (nanah) di dalam uterus. Penyakit pyometra sering tidak terdeteksi pada awal infeksi, biasanya pyometra baru diketahui pada saat penyakit sudah parah.
Ummah, 2021
Dari penjelasan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa pyometra merupakan infeksi yang terjadi pada saluran reproduksi kucing betina, yaitu pada bagian uterus. Perhatikan sistem reproduksi kucing betina berikut ini :
Terdapat dua tipe pyometra pada kucing betina, yaitu pyometra terbuka(open cervix pyometra) dan pyometra tertutup(closed cervix pyometra). Kondisi kucing dengan pyometra terbuka menunjukkan gejala klinis berupa keluarnya cairan pus atau nanah dari vagina. Sebaliknya, pada kondisi kucing yang mengalami pyometra tertutup tidak terdapat leleran pus yang keluar dari vagina (Giovanni., dkk 2021).
B. Gejala Pyometra pada Kucing
Gejala klinis pyometra pada kucing betina tergantung pada tingkat keparahan pyometra itu sendiri. Pada tahap awal penyakit pyometra tidak menunjukkan tanda klinis yang signifikan. Oleh karena itu, diagnosa pyometra sering terlambat (Ummah, 2021).
Tanda yang timbul pada pyometra terjadi sesuai dengan tipe pyometra itu sendiri, yaitu pyometra terbuka yang ditandai dengan adanya leleran vagina (vaginal discharge) dan pyometra tertutup yang ditandai tanpa adanya leleran vagina.
C. Penanganan Pyometra pada Kucing
Ketika Ameng didiagnosa menderita pyometra, kami berkonsultasi dengan dokter Santika dan memutuskan untuk menindaklanjuti penanganan kucing Ameng. Penanganan pyomera pada kucing Ameng dilakuakan dengan operasi Ovaiohysterectomy (OH). Operasi OH dilakukan untuk mengangkat uterus dan ovarium.
Menurut Aqudelo (2015), dan Baithalu (2010) dalam Nurrurozi., dkk (2019) ovariohysterectomy merupakan pilihan penanganan terbaik pada kucing yang mengalami pyometra.
Ketika dilakukan operasi, terlihat uterus kucing Ameng mengalami pembesaran karena berisi pus atau nanah. Berikut adalah salah satu dokumentasi operasi kucing Ameng yang mengalami pyometra :
Mahasiswa Pendidikan Profesi Dokter Hewan Universitas Airlangga. Berusaha memberikan pelayanan Kesehatan Hewan dengan Fokus pada Pencegahan dan Perawatan secara Holistik.