Informasi kesehatan hewan kesayangan seperti anjing dan kucing, serta berbagai hewan ternak meliputi sapi, kambing, domba, ayam dan lainnya. Berbagai teknologi pemberian pakan untuk kesehatan hewan ternak juga dibahas dalam website ini.
Entamoeba coli merupakan salah satu protozoa yang bersifat nonpatogen. Biasanya E.coli menghuni saluran usus besar dan dapat diidentifikasi melalui sampel berupa feses. E. coli menyebar secara global dengan prevalensi yang paling tinggi di daerah dengan sanitasi yang buruk atau kurang memadai.
Halo sobat Vet, bagaimana kabarnya ? Sudah lama kita tidak membahas seputar dunia parasitologi. Kali ini kita akan membahas parasit protozoa Entamoeba coli. Masih ingat dengan protozoa ? Protozoa adalah organisme protista menyerupai hewan, bersifat seluler dan mikroskopis. Nah, salah satunya adalah Entamoeba coli ini. Mari kita bahas lebih detail …
Entamoeba coli merupakan salah satu protozoa yang bersifat nonpatogen (tidak menyebabkan infeksi atau penyakit) pada manusia. E. coli (baca Entamoeba coli bukan Escherichia coli) ditularkan melalui kontak fecal-oral. Biasanya E.coli menghuni saluran usus besar dan dapat diidentifikasi melalui sampel berupa feses (Haidar dan De, 2021). Berikut adalah klasifikasi Entamoeba coli :
Domain : Eukaryota
Filum : Amoebozoa
Famili : Entamoebidae
Genus : Entamoeba
Spesies :
Entamoeba coli
Entamoeba histolityca
Mempelajari parasit Entamoeba coli adalah hal yang penting karena ketika dilakukan diagnosa secara mikroskopis dapat dikelirukan dengan parasit patogen Entamoeba histolytica.
B. Morfologi Umum
Protozoa intestinal terdiri dari amebae, flagellata, dan cilliata. Nah, E. coli merupakan amebae. Amebae berasal dari filum Sarcomastigophora, ordo Amoebida, dan Famili Amoebidae. Amebae memiliki karakteristik berupa gerak ameboid karena memiliki pseudopodia sebagai lokomotor.
Berikut adalah morfologi umum dari E. coli menurut Yulfi (2006), morfologinya dapat dibedakan pada dua fase, yaitu pada fase Trophozoite :
Berbentuk ameboid dengan ukuran 15-50 μm
Pada sitoplasma mengandung banyak vakuola berisi bakteri, jamur, dan debris
Nukleus dengan karyosom sentral yang dikelilingi kromatin
Pesudopodia tidak begitu lebar
Kemudian untuk fase Cyst memiliki morfologi :
Berbentuk bulat dengan ukuran 10-35 μm
Memiliki kista matang berisi 8-16 inti
Chromatoidal bodies berupa batang langsing seperti jarum
C. Epidemiologi
E. coli menyebar secara global dengan prevalensi yang paling tinggi di daerah dengan sanitasi yang buruk atau kurang memadai. Studi masa lampau melaporkan bahwa terdapat prevalensi sebesar 4.2% pada semua sampel yang dikirim di laboratorium diagnostik pada tahun 1987 di Amerika Serikat (Kappus et al, 1991).
Sayuran segar dapat membawa parasit dan menginfeksi seseorang ketika dikonsumsi tanpa dicuci atau ketika dicuci dengan air yang terkontaminasi. Sebuah penelitian di Tunisia menunjukkan bahwa sampel sayuran segar mengandung telur cacing dan telur kista protozoa pada 12.5% kasus. Entamoeba coli ditemukan pada 1.6% (Haidar dan De, 2021).
D. Siklus Hidup Entamoeba coli
Man : Dapat diartikan sebagai manusia atau hospes. External environment : Merupakan lingkungan di luar hospes. Siklus hidup dari seluruh amebae intestinal pada dasarnya hampir sama. Bentuk infektif pada beberapa amebae adalah kista. Setelah tertelan, kista akan mengalami eksistasi di ileum bagian bawah, lalu menjadi Trophozoite.
Trophozoite akan memperbanyak diri dengan cara membelah. Trophozoite akan mengalami enkistasi (perubahan diri menjadi bentuk kista) dan dikeluarkan bersama tinja. Trophozoite yang termakan oleh hospes atau induk semang tidak akan menginfeksi karena rusak oleh asam lambung. Tetapi tidak untuk kista. Perhatikan siklus hidup E. coli berikut ini :
E. Spesies Entamoeba
Terdapat beberapa spesies Entamoeba spp. yang telah diketahui. Di antaranya adalah Entamoeba histolytica, Entamoeba hartmanni, Entamoeba coli, dan Entamoeba polecki. Yang bersifat patogen paling umum diketahui adalah Entamoeba histolytica.
F. Penanganan
Entamoeba coli merupakan protozoa intestinal nonpatogen. Sehingga untuk pengobatan tidak diperlukan. Namun, terkadang ketika telah ditemukan E. coli pada hospes ada kemungkinan keberadaan E. histolytica. Oleh karena itu, diperlukan tindakan diagnosa untuk mengetahui apakah itu protozoa patogen atau nonpatogen.
Diagnosa dapat dilakukan dengan pemeriksaan tinja. Bentuk Trophozoite E. coli cukup sulit dibedakan dengan bentuk prekista dari E. histolytica. Namun, mudah dibedakan apabila kista sudah memiliki lebih dari 4 inti. Pemeriksaan secara mikroskopis dilakukan berdasarkan bentuk, ukuran, dan inti yang terlihat.
H. Diagnosa Banding
Pasien dengan keberadaan Entamoeba coli di dalam feses biasanya tidak menunjukkan gejala apapun. Diagnosa banding penyakit diare sangat luas tetapi dapat mencakup :
Diagnosis banding untuk kista atau protozoa di dalam feses dapat mencakup :
Entamoeba histolytica
Chilomastix mesnili
Endolimax nana
perbedaan entamoeba
Entamoeba hartmanni
Entamoeba polecki
Iodamoeba buetschlii
I. Kesimpulan
E. coli merupakan protozoa intestinal yang bersifat nonpatogen. Keberadaan E. coli dalam pemeriksaaan feses patut dicurigai karena biasanya apabila terdapat E. coli juga terdapat E. histolytica yang bersifat patogen. Kita akan membahas artikel mengenai E. histolytica pada kesempatan mendatang ya sobat Vet. Terima kasih telah membaca artikel ini. Apabila ada pertanyaan, kritik, dan saran silakan berkomentar.
Daftar Pustaka :
Haidar, A., & De J.O. 2021. Entamoeba coli. In StatPearls [Internet]. NCBI : StatPearls Publishing.
Kappus KK, et al. 1991. Results of testing for intestinal parasites by state diagnostic laboratories, United States, 1987. MMWR CDC Surveill Summ. 1991 Dec;40(4):25-45.
Yulfi, Hemma. 2006. Protozoa Intestinal. USU Repository.
Mahasiswa Pendidikan Profesi Dokter Hewan Universitas Airlangga. Berusaha memberikan pelayanan Kesehatan Hewan dengan Fokus pada Pencegahan dan Perawatan secara Holistik.