Informasi kesehatan hewan kesayangan seperti anjing dan kucing, serta berbagai hewan ternak meliputi sapi, kambing, domba, ayam dan lainnya. Berbagai teknologi pemberian pakan untuk kesehatan hewan ternak juga dibahas dalam website ini.
Terdapat tiga rumus yang sering digunakan sebagai cara menghitung berat badan sapi, di antaranya adalah rumus Schoorl, rumus Winter, dan rumus Denmark. Beberapa rumus tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan untuk menghitung bobot sapi.
Pengukuran berat badan sapi merupakan hal yang penting. Pengukuran ditujukan untuk mengetahui pertumbuhan berat badan sapi tersebut. Selain menggunakan timbangan, terdapat metode lain yang dapat digunakan dalam cara menghitung berat badan sapi. Seperti menggunakan pita ukur contohnya. Naumn, tentu saja hasilnya lebih akurat menggunakan timbangan.
Tetapi, tidak semua peternak memiliki timbangan khusus untuk sapi. Ukuran tubuhnya yang besar mengharuskan penggunaan timbangan yang setara. Baik dari segi ukuran timbangan maupun kekuatan timbangan tersebut.
Pertumbuhan sapi yang bagus tentu tidak terlepas dari manajemen pakan yang baik. Oleh karena itu, pengukuran berat badan baiknya dilakukan secara rutin untuk memantau laju pertumbuhan sapi yang dipelihara. Dengan begitu, efektivitas pakan dapat diketahui dengan mudah.
Menghitung berat badan menggunakan pita ukur memiliki titik orientasi tertentu, seperti lingkar dada, tinggi gumba, panjang bada, dan sebagainya. Oleh karena itu, sebelum melakukan pengukuran kamu harus mengetahui titik orientasi tersebut. Sehingga selisihnya dapat diminalkan seminimal mungkin.
Berat badan sapi merupakan istilah awam yang digunakan ketika sapi masih hidup. Sebenarnya, terdapat dua jenis berat badan, yaitu berat hidup dan berat potong. Berat hidup dihitung ketika sapi masih hidup. Sedangkan berat potong merupakan berat yang dihitung ketika sapi telah disembelih.
Selain itu, kamu juga harus mengetahui istilah karkas. Karkas merupakan bagian dari tubuh sapi sehat yang disembelih secara halal, telah dikuliti dan dikeluarkan jeroannya, dipisahkan bagian kepala dan kaki mulai dari tarsus ke bawah, dipisahkan organ reproduksi termasuk ambing, ekor, dan lemak yang berlebih.
Sapi yang baik memiliki bobot karkas yang tinggi. Semakin tinggi bobot karkas, maka semakin tinggi juga bobot daging dari sapi tersebut. Perhitungan karkas sangat berguna bagi penjual daging sapi, sebab daging dijual perkilo berdasarkan perbandingan konsistensi daging dan tulang belulang.
Pendugaan berat badan sapi tentu saja sangat berguna untuk menduga harga jual dan harga beli. Sebab, tidak semua pasar sapi menyediakan timbangan untuk sapi yang masih hidup. Biasanya sapi akan disembelih, dipotong perbagian, kemudian ditimbang satu persatu.
Terdapat berbagai cara atau rumus yang dapat kamu gunakan untuk menduga berat badan sapi. Seperti rumus Schoorl, rumus Winter, dan juga rumus Denmark. Dalam artikel ini, akan dibahas ketiga rumus tersebut.
Setidaknya terdapat lima orientasi yang harus diketahui untuk menduga berat badan sapi. Seperti lingkar dada, tinggi gumba, dan panjang badan. Lingkar dada merupakan keliling yang dihitung di belakang tulang gumba, tepatnya melewati rusuk 3-4.
Tinggi gumba dihitung dari dasar tanah hingga titik tertinggi gumba. Dalam hal ini, dibutuhkan lahan yang datar sehingga perhitungannya tepat. Panjang badan absolut dihitung dari samping, yaitu jarak antara samping Tuberculum humeralis lateralis hingga Tuberlculum ischiadicum. Sedangkan panjang badan relatif merupakan proyeksi garis datar dari panjang badan absolut. Dalam hal ini, yang digunakan adalah panjang badan absolut.
Perhatikan ilustrasi berikut ini, perlu diingat panjang badan menggunakan panjang badan absolut yang merupakan garis miring antara Tuberculum ischiadicum dan Tuberculum humeralis. Bukan panjang badan relatif.
B. Rumus Pendugaan Berat Badan Sapi
Terdapat tiga rumus yang sering digunakan sebagai cara menghitung berat badan sapi, di antaranya adalah rumus Schoorl, rumus Winter, dan rumus Denmark. Beberapa rumus tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan untuk menghitung bobot sapi.
Berikut adalah penjelasan dari masing-masing rumus tersebut, BB adalah berat badan, dan LD adalah lingkar dada :
1. Rumus Schoorl
Rumus Schoorl digunakan untuk menduga berat sapi dewasa, sedangkan untuk anak sapi atau pedet kurang tepat. Hal itu dikarenakan faktor penambah 22 untuk pedet terlalu besar.
2. Rumus Winter
Rumus Winter merupakan gabungan antara panjang badan dan lingkar dada. Dengan tingkat kesalahan atau selisih 2-6%. Angka kesalahan yang cukup kecil untuk menduga berat badan sapi.
3. Rumus Denmark
Terima kasih telah membaca artikel mengenai cara menghitung berat badan sapi. Cara di atas merupakan pendugaan, sehingga cara paling akurat adalah dengan menggunakan timbangan. Biasanya, di peternakan modern jenis timbangannya berukuran seperti kandang. Sapi dinaikkan kemudian angka digital otomatis menunjukkan berat badannya.
Penelitian-penelitian terhadap penggunaan pita ukur untuk menghitung bobot sapi sudah banyak dilakukan. Salah satu hasil penelitian yang masih relevan adalah penelitian yang telah dilakukan oleh Schoorl. (Susanto, unkwon) Semoga artikel ini membantu kamu dalam menyelesaikan permasalahan. Yoosh
Badan Standardinasi Nasional. 2008. Mutu Karkas Daging Sapi. ICS 67.120.10.
Mappigau, Palmarudi., dkk. Perilaku Peternak Sapi Potong dalam Penjualan Sapi Betina Produktif (Kasus pada Sentra Produksi Sapi Bali di Sulawesi Selatan). Makassar : Jurusan Sosial Ekonomi Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin.
Susanto, Moh. Romadhona Adi., dkk. Kesesuaian Rumus Schrool dan Pita Ukur Terhadap Bobot Badan Sapi Brahman Cross Di Kelompok Ternak Sumber Jaya Dusun Pilanggot Desa Wonokromo Kecamatan Tikung Kabupaten Lamongan. Lamongan : Program Studi Peternakan Fakultas Peternakan, Universitas Islam Lamongan (UNISLA).
Mahasiswa Pendidikan Profesi Dokter Hewan Universitas Airlangga. Berusaha memberikan pelayanan Kesehatan Hewan dengan Fokus pada Pencegahan dan Perawatan secara Holistik.