Sebelum masuk ke dalam proses pengolahan susu sapi, sebelumnya susu harus diambil secara langusng dari sapi perah. Pengambilan susu sapi dapat dilakukan secara manual menggunakan tangan ataupun secara otomatis menggunakan mesin. Kualitas dan kuantitas susu sapi juga ditentukan pada proses pengambilan susu. Oleh karena itu, penting bagi kita mengetahui cara memerah susu sapi dengan baik.
DOWNLOAD PDF – Cara Memerah Susu Sapi dengan Baik dan Benar
Sapi perah merupakan hewan ternak yang dimanfaatkan susunya sebagai hasil utama peternakan. Namun, selain dimanfaatkan susunya sapi perah yang produksinya sudah tidak maksimal lagi akan diafkir dan menjadi sapi potong.
Kualitas susu sapi yang dihasilkan oleh suatu peternakan bergantung pada manajemen pemerahan dan perawatan yang diberikan kepada sapi itu sendiri. Jika perawatan yang diberikan tidak baik, tentu saja hasilnya tidak akan maksimal.
Salah satu manajemen yang penting dalam usaha peternakan sapi perah adalah teknik pemerahan susu. Karena hal tersebut berkaitan langsung dengan hasil produksi yang nantinya akan dipasarkan.
Di Indonesia, pemerahan susu sapi masih dilakukan secara tradisional, yaitu dengan mengandalkan kelihaian tangan pemerah. Meskipun sapi perah memiliki tempramen yang lebih rendah dibandingkan dengan sapi potong, namun sapi perah lebih mudah mengalami stress.
Pekerja yang baru pertama kali memerah susu sapi tentu hasilnya tidak akan sama dengan pekerja yang sudah terbiasa memerah susu sapi. Karena sapi perah juga membutuhkan adaptasi pada orang yang baru dilihatnya.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui bagaimana cara memerah susu sapi dengan baik dan benar. Baik itu sebelum, saat, dan sesudah pemerahan. Sehingga, susu sapi yang dihasilkan memiliki kualitas dan kuantitas yang lebih baik.
A. Cara Memerah Susu Sapi
1. Sebelum Pemerahan
Sebelum dilakukan pemerahan, kamu harus memastikan kebersihan tempat pemerahan, sapi yang akan diperah, dan tentunya kebersihan kamu sendiri. Membersihkan sapi bisa dilakukan dengan cara memandikannya. Bagian ambing dibersihkan dan dibasuh dengan air hangat agar bersih.
Selain itu, pastikan juga peralatan perah seperti ember untuk menampung susu. Biasanya terbuat dari bahan stainless steel dan disebut dengan istilah “Milk Can”. Cara membersihkannya cukup mudah, hanya direndap pada air yang mendidih.
Pada milk can, terdapat lubang kecil yang digunakan untuk memasukkan susu sapi ketika pemerahan berlangsung. Apabila lubang terlalu besar, kemungkinan terjadinya kontaminasi pada susu lebih besar.
Dalam peternakan sapi perah, kebersihan adalah hal yang harus diperhatikan. Jika kebersihan tidak terjaga, maka akan mudah timbul berbagai agen infeksi seperti virus, bakteri, dan sebagainya.
Perlu diingat, waktu pemerahan susu sapi biasanya dilakukan dua kali dalam sehari, yaitu ketika pagi hari sebelum matahari terbit dan sore hari sebelum matahari terbenam. Oh iya, sebelum memerah hendaknya ekor sapi diikat pada tiang atau pada kakinya.
Hal tersebut ditujukan agar ekor tidak mengibas. Karena dapat memercikkan urine atau feses ke dalam milk can atau pemerah.
Baca juga : ” Proses Pengolahan Susu Sapi yang Baik “
2. Saat Pemerahan
Pemerahan biasanya dilakukan dari saping kiri atau samping kanan sapi. Sebelumnya, bagian puting diberi pelumas berupa vaseline untuk memudahkan proses pemerahan. Perlu diingat, kasus yang paling sering menyerang sapi perah adalah penyakit mastitis.
Oleh karena itu, sebelum susu dimasukkan ke salam milk can. Semprotkan terlebih dahulu susu untuk mengamati warnanya.
Setidaknya, terdapat tiga teknik yang biasa dilakukan untuk memerah susu menggunakan tangan :
1. Full Hand
Cara memerah susu sapi yang pertama adalah full hand. Metode full hand biasanya digunakan apabila puting susu sapi panjang dan besar. Metode full hand dilakukan dengan menggunakan semua jari untuk memerah susu.
2. Stripping
Cara memerah susu sapi yang kedua adalah stripping. Metode stripping lebih dikhususkan pada sapi perah yang memiliki puting kecil dan agak pendek. Metode stripping dilakukan dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk.
3. Kenevelen
Cara memerah susu sapi yang terakhir adalah kenevelen. Metode kenevelen dilakukan dengan menggunakan tiga jari, yaitu ibu jari, telunjuk, dan jari tengah.
Baca juga : ” Penyakit Mastitis pada Hewan Ternak “
3. Sesudah Pemerahan
Hendaknya pemerahan susu sapi dilakukan sampai tuntas. Hal itu ditujukan untuk meminimalisir pertumbuhan bakteri penyebab mastitis di dalam ambing. Karena susu merupakan media pertumbuhan yang baik untuk bakteri Streptococcus agalactiae.
Setelah selesai, bagian puting dan ambing dapat dibasuh dengan air hangat menggunakan kain yang lembut.
B. Kesimpulan
Saat ini, industri peternakan sapi perah mulai menggunakan mesin untuk memerah susu sapi. Sehingga kemungkinan kontaminasi agen infeksi lebih berkurang. Meskipun begitu, masing-masing cara dalam memerah susu sapi memiliki kelebihan dan kekurangan.
Tetap jaya peternakan susu sapi perah di Indonesia. Tetap semangat untuk peternak susu, baik itu susu sapi, susu kambing, dan susu lainnya. Yuk, minum susu tiap hari untuk menjaga stabilitas kesehatan tubuh kita.
Daftar Pustaka :
- Maheswari, Rarah R.A., dkk. 2008. Petunjuk Teknis Penanganan dan Pengolahan Susu. Jakarta : Direktorat Pengolahan Hasil Pertanian
- Saleh, Eniza. 2004. Dasar Pengolahan Susu dan Hasil Ikutan Ternak. Sumatera Utara : USU digital Library.