Pemasangan infus pada kucing ditujukan untuk memberikan terapi cairan melalui intravena (IV). Oleh karena itu, biasanya infus juga dikenal dengan IV Catheter. Pemberian cairan infus dilakukan apabila pasien mengalami indikasi berupa dehidrasi, selain itu pemberian cairan infus juga dapat dilakukan pada saat kondisi kucing tidak bisa menelan, tidak sadar, ataupun syok.
Berikut beberapa tujuan pemberian cairan infus (Darwis, 2014 dalam Mahardika dan Herawati, 2015) :
- Memperbaiki keseimbangan asam basa
- Memperbaiki volume komponen-komponen darah
- Memberi jalan masuk untuk pemberian obat-obatan kedalam tubuh
- Memonitor tekan vena central (CVP)
- Memberikan nutrisi pada saat sistem pencernaan diistirahatkan
Jenis cairan infus yang diberikan juga harus dipilih secara hati-hati, berdasarkan kandungan asam basa, elektrolit, dan tingkat dehidrasi dari kucing tersebut. Kita akan membahas berbagai jenis cairan infus pada hewan di artikel selanjutnya ya kawan.
Sebelum mengetahui prosedur pemasangan infus pada kucing, mari kita belajar sedikit terlebih dahulu mengenai bagian-bagian infus. Peralatan utama yang digunakan untuk melakukan terapi infus terbagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian tabung cairan infus (solution bag), bagian infus set, dan bagian jarum infus (abocath) (Mahardika dan Herawati, 2015).
Baca juga : “Berbagai Jenis Benang Bedah Veteriner”
Infus set terdiri dari bagian akses selang, bagian selang infus (fluid hose), ruang tetesan (drip chamber), dan klem (roller clamp). Perhatikan gambar berikut ini :
Setelah mengetahui bagian-bagian dari infus, selanjutnya mari kita bahas mengenai prosedur pemasangan IV catheter pada kucing. Berikut adalah prosedurnya (Aulanni’am, 2013) :
A. Peralatan Infus
- IV catheter
- Infus set
- Tourniquet
- Cairan Infus
- Standar Infus
- Alkohol
- Povidone Iodine
- Kapas
- Plester dan Hypafix
B. Prosedur Pemasangan Infus
Baik sobat veteriner, berikut adalah prosedur pemasangan infus pada kucing atau pemasangan IV Catheter pada kucing :
- Siapkan alat dan Bahan
- Cukur bulu kucing menggunakan mesin pencukur hingga terlihat bagian kulit
- Bersihkan area insersi menggunakan povidone iodine atau alkohol 70%
- Pasang Tourniquet di atas area insersi, lettakkan ibu jari di atas vena untuk mencegah pergerakan dan meregangkan kulit melawan arah tusukan
- Masukkan IV catheter ke dalam vena hingga terlihat aliran balik darah, lepas Tourniquet dan tarik stylet (jarum)
- Pasang ujung selang infus dan atur kecepatan tetesan infus
- Pasang balutan steril dan plester
- Bersihkan dan rapikan peralatan
Setelah melakukan pemasangan infus, sebaiknya pantau aliran infus secara berkala untuk memastikan tidak terjadi bendung ataupun tetesan yang berhenti. Terima kasih telah membaca artikel mengenai pemasangan infus pada kucing. Semoga tulisan ini dapat membantu kamu dalam melakukan kebaikan.
Daftar Pustaka :
- Aulanni’am. 2013. Instruksi Kerja Pemberian Terapi Cairan. Klinik Hewan Pendidikan. Universitas Brawijaya.
- Mahardhika, G. P., & Herawati, M. 2015. Rancang Bangun Perangkat Pengendali Debit Tetesan Infus Otomatis Untuk Proses Terapi Infus. In Seminar Nasional Informatika Medis (SNIMed) (No. VI, pp. 21-30).
- Suartha, I Nyoman. 2010. Terapi Cairan pada Anjing dan Kucing. Buletin Veteriner Udayana. ISSN : 2085-2495.