Halo sobat pada kesempatan kali ini kita akan membahas seputar kesehatan dan penyakit pada ikan, yaitu fin rot pada ikan. Ikan merupakan hewan peliharaan yang cukup digemari oleh masyarakat karena memiliki daya tarik tersendiri. Beberapa ikan dipelihara karena memiliki penampilan yang bagus dan mampu memberikan ketenangan bagi pemiliknya di kala santai. Nah penyakit fin rot atau busuk sirip ikan ini tentunya akan sangat mengganggu ikan, baik dari segi kesehatan maupun penampilannya.
Fin rot merupakan salah satu dari sekian penyakit yang umum terjadi pada ikan. Pada dasarnya fin rot disebabkan oleh beberapa spesies bakteri yang ada di air, namun juga bisa disebabkan karena stres pada ikan yang berujung pada menurunnya sistem imunitas ikan. Misalnya ikan yang hidup dengan air yang kotor dan padat populasi akan jauh lebih beresiko terkena penyakit fin rot dibandingkan dengan ikan yang hidup dengan air bersih dengan populasi yang terjaga.
Semua jenis ikan baik ikan tawar maupun ikan air laut bisa terkena penyakit fin rot. Ikan yang memiliki sirip panjang dan berumbai akan lebih mudah terkena penyakit fin rot ini, misalnya ikan cupang dan ikan mas. Baca juga artikel mengenai 10 Perbedaan Ikan Koi dan Ikan Mas.
Penyakit fin rot pada ikan akan mudah dikenali apabila kamu jeli dalam melakukan pemantauan kesehatan rutin pada ikan kesayangan anda. Kamu juga tidak perlu khawatir karena penyakit ini juga bisa dicegah dengan melakukan beberapa tindakan pencegahan yang akan kita bahas pada artikel ini.
Penyebab Fin Rot pada Ikan
Fin rot merupakan salah satu manifestasi dari infeksi bakteri atau benar-benar merupakan penyakit yang menyerang pada ikan. Beberapa bakteri yang dapat menyebabkan fin rot pada ikan adalah Aeromonas, Pseudomonas, dan Vibrio.
Beberapa spesies jamur juga dapat menjadikan fin rot semakin parah dan jelas terlihat dengan bentukan tepi yang berwarna putih. Beberapa predisposisi yang bisa menjadikan ikan mudah terkena penyakit fin rot seperti kondisi atau kualitas air yang buruk, cedera karena bermain atau digigit ikan lain yang agresif, pola makan dan pemberian nutrisi yang kurang, stres, atau bisa juga merupakan manifestasi infeksi sekunder akibat penyakit lain.
Sebenarnya dalam kondisi yang normal, memang beberapa bakteri akan ada di dalam akuarium atau kolam ikan karena bakteri berperan juga dalam ekosistem peliharaan. Namun ketika sistem imunitas ikan sedang buruk, bakteri memiliki kesempatan untuk menginfeksi ikan.
Gejala Fin Rot
Fin rot atau busuk sirip memiliki beberapa gejala yang dapat teramati dengan mata kita, berikut adalah beberapa gejala fin rot pada ikan :
- Sirip atau ekor memiliki pinggiran atau tepi berumbai
- Tepi sirip atau ekor menjadi keputihan atau bahkan hitam dan coklat
- Radang di bagian pangkal sirip
- Kerontokan pada sebagian sirip dan ekor
- Seiring dengan waktu, apabila fin rot tidak segera ditangani maka ekor dan sirip akan semakin pendek karena jaringan mati akan terus mengelupas dari area yang terinfeksi
- Ikan juga dapat mengalami anoreksia atau kehilangan nafsu makan dan aktivitasnya menurun
Ketika ikan peliharaan kamu terserang fin rot dan tidak segera dilakukan penanganan, ada kemungkinan ikan juga akan terserang infeksi sekunder seperti penyakit columnaris dengan tanda khas berupa bintik mirip kapas pada sirip atau badan ikan.
Deteksi Fin Rot pada Ikan
Ikan yang berada di akuarium cenderung lebih mudah untuk diamati dibandingkan dengan ikan yang berada di kolam. Deteksi fin rot dapat dilakukan dengan melihat beberapa gejala yang sudah disebutkan di atas. Jika kamu bingung kamu bisa menghubungi dokter hewan terdekat untuk melakukan konsultasi berupa pengecekan ikan dan lingkungan hidup ikan terutama kualitas air, serta akan melakukan pengobatan dalam kurun waktu tertentu untuk mengatasi fin rot pada ikan kamu. Dengan begitu harapan ikan untuk sembuh akan meningkat.
Pengobatan dan Pencegahan Fin Rot pada Ikan
Pengobatan dan pencegahan pada ikan yang mengalami fin rot atau busuk sirip dapat dimulai dengan melakukan pengecekan terhadap kualitas air akuarium atau air kolam tempat ikan hidup. Periksa pH dan suhu air, pastikan juga bahwa air sudah sesuai untuk spesies ikan yang kamu pelihara. Pastikan air tidak mengandung kadar klorin, amonia, atau nitrit yang berlebihan, dan kadar nitrat di bawah 40 ppm (mg/L).
Penggantian air juga penting untuk dilakukan. Kamu bisa mengganti air sekitar 25% dari total air untuk menjaga kondisi air tetap baik. Penyedotan krikil dalam akuarium juga dilakukan untuk menghilangkan kotoran dan sisa makanan. Selalu hindari memberikan makan ikan secara berlebihan karena apabila makanan tidak habis, malah akan mengotori air dan menjadi sarang bakteri dan jamur.
Pemberian makan pada ikan lebih baik dilakukan sedikit dan sering sesuai dengan porsi makan ikan kamu. Sehingga makanan akan selalu habis dan tidak mengotori air. Pakan dengan kualitas baik dilengkapi dengan suplemen seperti vitamin untuk menjaga imunitas tubuh.
Jika kamu memiliki akuarium atau kolam karantina ikan, kamu bisa memindahkan ikan yang mengalami fin rot untuk mencegah ikan lain tertular. Selain itu, ikan juga bisa beristirahat dan pemantauan yang dilakukan lebih optimal. Pemberian obat-obatan seperti antibiotik dan antifungal oleh dokter hewan pada akuarium atau kolam karantina ikan juga diperlukan.
Penanganan pada penyakit fin rot akan membutuhkan waktu beberapa minggu tergantung pada tingkat keparahannya. Pada penanganan yang sukses nafsu makan ikan akan kembali meningkat, aktivitas ikan meningkat, dan sirip atau ekor akan berangsur tumbuh dan membaik.
Untuk mencegah penyakit fin rot terulang maka pastikan untuk selalu menjaga air akuarium tetap bersih dengan mengganti air secara teratur dan membersihkan akuarium. Usahakan untuk menjaga populasi ikan di dalam kolam tidak terlalu padat karena kotoran akan cepat menumpuk dan ikan akan saling menyerang satu sama lain. Selalu lakukan pemantauan rutin pada ikan anda, seperti saat melakukan pemberian pakan ikan. Amati juga aktivitas ikan, nafsu makan, dan kondisi tubuh ikan.