Sebelum mengetahui lebih jauh mengenai klasifikasi bahan pakan ternak (BPT), bahan pakan ternak merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai sumber pakan untuk ternak. Bahan pakan ternak dapat diolah menjadi pakan ternak. Sedangkan pakan sendiri memiliki pengertian segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai bahan pakan ternak selama tidak berbahaya bagi kesehatan ternak itu sendiri.
Pemberian pakan dimaksudkan agar ternak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, baik untuk pertumbuhan maupun reproduksi. Dalam usaha peternakan, manajemen pemberian pakan ternak sangat penting untuk diperhatikan, terutama dalam hal kualitas dan kuantitas. Karena, kualitas dan kuantitas pakan ternak sangat berpengaruh terhadap performa ternak.
DOWNLOAD PDF – 8 Klasifikasi Bahan Pakan Ternak (BPT)
Misalkan pada ternak sapi potong, kualitas dan kuantitas pakan akan memengaruhi produksi daging yang dihasilkan. Pada sapi perah, kualitas dan kuantitas pakan akan memengaruhi produksi susu yang dihasilkan. Hal tersebut berlaku juga pada hewan ternak lainnya, seperti ayam, kambing, domba, dan sebagainya.
Namun, sebelum mengenal lebih jauh mengenai manajemen pemberian pakan yang baik pada ternak. Kita harus mengetahui klasifikasi bahan pakan ternak (BPT). Bahan pakan ternak diklasifikasikan menjadi delapan kelas, berikut adalah skema klasifikasi bahan pakan ternak beserta penjelasannya :
Kelas 1 (Hijauan Kering dan Jerami)
Hijauan pakan yang masih segar kemudian sengaja dikeringkan disebut dengan Hay. Hay memiliki kadar air sebesar 20-30% saja. Contoh dari hay adalah hay rumput lapangan, hay leguminosa, hay daun jagung, hay daun pucuk tebu, dan hay hijauan lain yang potensial.
Sedangkan jerami adalah hasil sisa dari tanaman panen yang masih dapat digunakan untuk pakan ternak. Seperti jerami padi, jerami jagung, dan jerami kacang-kacangan. Penggunaan jerami sebagai bahan pakan ternak (BPT) sangat menguntungkan, baik bagi petani maupun bagi peternak. Agar mendapatkan hasil yang optimal, biasanya jerami diolah terlebih dahulu sehingga nilai nutrisi dan kecernaannya meningkat.
Baca juga : ” Metode Pengawetan Pakan Ternak “
Kelas 2 (Hijauan Segar)
Berbeda dengan jerami, hijauan segar merupakan hijauan yang sengaja dipanen untuk diberikan kepada ternak dalam keadaan segar. Hijauan segar memiliki kadar air sekitar 65%. Contoh dari hijauan segar yang dapat digunakan sebagai pakan ternak adalah rumput lapangan, daun jagung, pucuk tebu, daun singkong, tanaman air seperti azola dan enceng gondok, serta berbagai leguminosa seperti lamtoro, turi, dan gamal.
Kelas 3 (Silase)
Silase merupakan bahan makanan ternak yang diawetkan dengan kondisi anaerob dan suasana asam. Pengawetan dilakukan dengan metode fermentasi. Biasanya dilakukan untuk persiapan menuju musim kemarau, karena keberadaan hijauan segar pada musim kemarau di beberapa daerah mengalami penurunan drastis. Contoh dari silase adalah silase rumput dan silase daun jagung.
Ada beberapa tahap dalam pembuatan silase yang dikenal dengan proses ensilase. Pada awalnya, sel klorofil pada tumbuhan masih mengalami respirasi sehingga suasana pada tempat penyimpanan masih aerob.
Akibatnya, aktivitas bakteri dan jamur masih dapat berlangsung. Setelah itu, karena tidak ada cahaya sebagai syarat berlangsungnya fotosintesis, maka aktivitas respirasi terhenti. Hal tersebut membuat aktivitas bakteri dan jamur semakin meningkat.
Ketika itu tempat penyimpanan berubah menjadi suasana anaerob dengan pH asam. Sehingga jamur tidak dapat lagi tumbuh, hanya bakteri anaerob saja yang mampu berkembang. Sehingga, hijauan pakan ternak dapat lebih awet disimpan dalam waktu yang relatif lama. Hijauan segar yang telah menjadi silase kemudian disimpan dalam sebuah tempat bernama silo.
Kelas 4 (Sumber Energi)
Bahan pakan sumber energi adalah bahan pakan yang memiliki kandungan protein kasar < 18% dan serat kasar < 18%. Berikut adalah beberapa contoh bahan pakan sumber energi :
- Jagung
- Dedak Jagung
- Dedak Padi
- Karak
- Dedak Gandum (Pollard)
- Sagu dan Ampas Sagu
- Ampas Kecap
- Ampas Kacang Hijau
- Golongan Minyak dan Lemak
- Gaplek dan Onggok
- Ubi Jalar
Kelas 5 (Sumber Protein)
Klasifikasi bahan pakan ternak berikutnya adalah bahan pakan sumber protein. Bahan pakan yang digolongkan ke dalam kelas ini adalah bahan pakan dengan protein lebih dari sama dengan 18%.
Bahan pakan kelas protein dapat bersumber dari hewan maupun dari tanaman. Namun, biasanya bahan pakan sumber protein dari hewan memiliki harga yang cenderung mahal. Berikut adalah contoh bahan pakan sumber protein :
- Tepung Ikan
- Tepung Limbah Katak
- Tepung Kepiting
- Tepung Daging dan Hewan
- Tepung Bulu
- Tepung Darah
- Tepung Cacing
- Bungkil Kedelai
- Bungil Kelapa dan Kelapa Sawit
- Bungkil Kacang tanah
- Bungkil Biji Kapok
- Bungkil Matahari
Kelas 6 (Sumber Mineral)
Jenis bahan makanan yang mengandung mineral. Baik mineral yang dibutuhkan dalam jumlah banyak oleh tubuh (Mineral Makro) seperti Ca (Calsium), P (Phospor), Mg (Magnesium), K (Kalium), Na (Natrium), maupun mineral yang dibuthkan dalam jumlah sedikit oleh tubuh (Mineral Mikro) seperti Fe (Ferum), Zn (Zink), dan Mn (Mangan). Contoh dari bahan pakan sumber mineral adalah :
- Tepung Tulang
- Tepung Kerang
- Kapur
- Garam Dapur
- Zeolit
- Batu-batuan Tertentu
- Dicalcium Phosphat
- Premix
Kelas 7 (Sumber Vitamin)
Jenis bahan makanan yang mengandung vitamin lebih dari satu. Seperti vitamin A, D, dan E yang terkandung dalam minyak ikan. Contoh lain adalah premix, campuran berbagai vitamin, dan campuran berbagai mineral.
Kelas 8 (Tambahan Makanan/Feed Additive)
Bahan yang ditambahkan dalam jumlah sedikit ke dalam pakan, yang ditujukan untuk meningkatkan kesehatan ternak. Seperti hormone, antibiotik, dan obat-obatan lainnya.
Pemilihan bahan pakan ternak harus diperhatikan, mengingat nilai gizi yang cukup dalam pakan ternak merupakan kombinasi dari berbagai bahan pakan ternak yang digabungkan. Selain itu, jika kamu hendak membeli bahan pakan ternak yang dijual di berbagai tempat, kamu harus memeriksa terlebih dahulu kualitasnya.
Kamu juga harus berhati-hati, karena beberapa oknum melakukan penyubalan pada bahan pakan ternak yang dijual. Oleh karena itu, sebagai peternak yang baik ada baiknya untuk mengetahui ” Pemalsuan Bahan Pakan Ternak dan Pemeriksaannya “. Sehingga, kerugian dapat dihindari.